Wanita Muda Ditusuk 12 Kali di Sebuah Hotel Tamansari, Pelaku Beberkan Alasannya Sampai Beringas
Aksi keji tersebut dilakukannya di sebuah kamar hotel di kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah seminggu berlalu, pelaku penusukan wanita muda di sebuah hotel kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat akhirnya terungkap.
Pelaku telah ditangkap polisi.
Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari, Kompol Dicky Ferttofan menuturkan, pelaku bernama Muhajirin alias Konong dibekuk di kawasan Duri, Jakarta Barat, Rabu malam (6/5/2020).
"Iya yang pelaku utamanya sudah ditangkap," kata Dicky saat dikonfirmasi, Jumat (8/5/2020).
Dicky mengatakan, saat menggasak barang milik korbannya pada Minggu (3/5/2020) dini hari, pelaku dibantu oleh seorang rekannya yang tengah diburu pihaknya.
"Yang satu DPO ya," kata Dicky.
Disindir tak punya uang
Kesal disindir tak punya uang untuk melampiaskan hasrat seksualnya, Muhajirin alias Konong (22) nekat menikam E (19) berulang kali.
Aksi keji tersebut dilakukannya di sebuah kamar hotel di kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (3/5/2020) dini hari, usai berhubungan badan.
Akibat kejadian itu, E terkapar berlumuran darah usai ditikam sebanyak 12 kali oleh Konong.
Beruntung, nyawa wanita muda itu masih tertolong.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Abdul Ghafur atas keterangan Konong yang kini telah dibekuk.
Ghafur menjelaskan, perkenalan Konong dengan E bermula dari aplikasi Michat pada sehari sebelum kejadian.
Usai berkenalan, E saat itu sepakat untuk kencan dengan Konong di sebuah hotel dengan kesepakatan 'harga' Rp 600 ribu.
"Korban berkomunikasi dengan pelaku dengan aplikasi Michat dan berjanji bertemu dan setelah menyepakati untuk bertemu di Hotel Sumi," kata Ghafur melalui telekonpers, Jumat (8/5/2020).
Tak Kunjung Datang
Merasa akan mendapat uang, E pun telah tiba di hotel sejak Sabtu (2/5/2020) malam sekira Pukul 23.00 WIB.
Hampir tiga jam menunggu namun Konong tak kunjung datang.
Itu membuat E kesal dan mempertanyakan apakah Konong memang serius untuk berkencan atau hanya main-main.
Sebuah pesan pun dikirimkannya. Isinya menyindir apabila Konong tak punya uang, lebih baik jangan mengajaknya kencan.
Di lain pihak, mendapat pesan itu, Konong merasa emosi, terhina hingga naik pitam.
"Motif pelaku dari awal memang niat melakukan perampokan dan penganiayaan," kata Ghafur.
"Tapi (kasus ini) juga dipicu dengan komunikasi kurang baik dengan korban. Karena tadinya korban awal janjian jam 11 namun pelaku tidak datang. Jadi korban agak kesal," imbuhnya.
"Sehingga timbullah perkataan tidak baik dari korban "Ada uang enggak sih, kalau enggak uang yaudah"," tambah Ghafur menirukan ucapan korban kepada pelaku.
Ghafur melanjutkan, Konong tiba di hotel baru pada Minggu dini hari, sekira Pukul 02.00 WIB.
"Saat datang pelaku bilang (alasan telat) nunggu uang, uangnya terlambat. Jadi pertama bertemu, yang pertama diserahkan uangnya Rp 600 ribu," tutur Ghafur.
Siapkan Pisau
Masuk ke hotel, layaknya antara pelanggan dan pekerja seks, kendati Ghafur belum bisa memastikan bahwa E adalah pelaku prostitusi online, antara E dan Konong berhubungan badan.
Namun ada hal janggal yang dilakukan Konong sebelum itu.
Ia tak mau meletakan pakaiannya di lemari.
Pemuda itu bersikeras meletakan pakaian di samping kasur.
"Karena ternyata ada pisau yang ditaruh ditumpukan bajunya. Jadi setelah bercumbu pelaku melakukan penganiayaan, dengan dicekik dulu korban ini," kata Ghafur.
Ghafur menjelaskan, saat itu E terus berusaha melawan hingga membuat emosi Konong semakin menjadi.
Konong sempat berusaha mencekoki E dengan pil berwarna hijau, yang polisi masih menyelidiki kandungannya.
Namun lantaran korban masih berontak, pisau lipat itu pun diambil Konong dan berulang kali menusuk badan E hingga berlumuran darah.
"Sesuai dengan hasil visum ada 12 tusukan. Beberapa tusuk di punggung, dada, lengan," kata Ghafur yang menyebut pisau tersebut masih tersangkut di badan korban saat dievakuasi.
Usai menganiaya, Konong pun kabur dengan membawa uang, handphone dan cincin E.
Kepada polisi, Konong mengaku baru sekali melakukan hal seperti ini.
Dari hasil tes urine, ia pun negatif narkoba.
Konong ditangkap di rumahnya pada Rabu (6/5/2020) malam.
Dalam kasus ini, polisi juga telah menangkap IR (39) selaku penadah barang curian Konong. Serta DPO lain berinisial D.
Atas perbuatannya, Konong terancam dikenakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian disertai kekerasan serta Pasal percobaa pembunuhan.
Korban ditusuk berkali-kali
Minggu (3/5/2020) dini hari sekira Puku 02.00 WIB, dua sepeda motor berhenti di sebuah hotel kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.
Dari empat orang pria yang datang, hanya satu saja yang masuk ke dalam hotel dan menuju ke kamar yang telah dipesan.
Pria itu adalah Muhajirin alias Konong (22) pengemudi ojek online yang malam itu sedang menjadi pria petualang, bermaksud mendatangi sang wanita.
Dari dalam kamar, seorang wanita yang raut wajahnya terlihat sudah kesal membukakan pintu.
"Nih uang Rp 600 ribu, gue tepatin janji gue," mungkin begitu kira-kira ucapan yang disampaikan Konong kepada E (19) sang wanita, bila mengacu pada penjelasan Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Abdul Ghafur.
Hari ini di kantornya, melalui telekonpers, Ghafur menjelaskan terkait kronologi kasus ini.
Mulai dari perkenalan antara korban dan pelaku dari aplikasi Michat hingga terjadinya penganiayaan yang mengakibatkan E mengalami 12 luka tusukan.
Namun, sebelum aksi berdarah itu, terkait keberadaan Konong dan E di dalam satu kamar, karena telah ada kesepakatan kencan satu malam seharga Rp 600 ribu.
"Saat datang pelaku bilang (alasan telat) nunggu uang, uangnya terlambat. Jadi pertama bertemu, yang pertama diserahkan uangnya Rp 600 ribu," tutur Ghafur, Jumat (8/5/2020).
Sebelumnya, E memang sudah kesal terhadap Konong lantaran pria itu tak kunjung datang melewati waktu yang disepakati.
E telah tiba sejak Sabtu malam Pukul 23.00 WIB, namun Konong baru tiba tiga jam kemudian. Itu pun setelah E menyindir isi kantong Konong melalui pesan singkat.
"Karena tadinya korban awal janjian jam 11 namun pelaku tidak datang. Jadi korban agak kesal. Sehingga timbullah perkataan tidak baik dari korban "Ada uang enggak sih, kalau enggak uang yaudah"," kata Ghafur.
Aksi penganiayaan dengan pisau lipat yang dibawa Konong dilakukannya setelah dia puas melampiaskan hasrat seksualnya terhadap E.
Awalnya, Konong mencekik E, namun karena korban melawan, emosi Konong semakin menjadi.
Ia pun mengambil pisau lipat dari balik bajunya yang ia letakan di samping kasur untuk menghabisi E.
Alhasil, sebanyak 12 tusukan serta darah yang memenuhi seisi kamar menjadi bukti kekejian Konong.
Pisau lipat itu pun dibiarkan menancap di leher belakang E saat Konong pergi meninggalkan kamar dengan membawa uang, ponsel dan cincin E.
"Pelaku juga sempat mencoba mencekoki obat warna hijau ke dalam mulut korban," kata Ghafur.
Beruntung, meski bersimbah darah dengan sejumlah luka tusuk, nyawa E masih tertolong. (TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Disindir Tak Punya Uang, Konong Tusuk Teman Kencan 12 Kali Usai Lampiaskan Hasrat Seksual