Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beralih Profesi Semasa Pandemi Covid-19 sebagai Tenaga Medis di Wisma Atlet, Ini Kisah Putra Pratama

Tak semua orang bertugas di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran berlatarbelakang sebagai tenaga medis.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Willem Jonata
zoom-in Beralih Profesi Semasa Pandemi Covid-19 sebagai Tenaga Medis di Wisma Atlet, Ini Kisah Putra Pratama
TRIBUN/HO
Petugas medis berfoto bersama dengan ceria saat akan menangani pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Rabu (6/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/HO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak semua orang bertugas di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran berlatarbelakang sebagai tenaga medis.

Satu di antaranya bernama Putra Pratama. Pria berusia 35 tahun tersebut beralih profesi menjadi perawat pasien Covid-19 di kawasan zona merah.

Awalnya, Putra bekerja sebagai koordinator safety di Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di sebuah pertambangan.

"Pekerjaan saya itu malah sudah alih profesi sebenarnya. Saya Koordinator Safety di K3 pertambangan," ujar Putra, ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/5/2020).

Baca: Duka Perawat RS Wisma Atlet Kemayoran, Sedang Off Duty di Idul Fitri Tetap Tak Bisa Ketemu Keluarga 

Namun, skill yang digelutinya lebih banyak ke arah medis. Dia pun aktif di lembaga Ners Indonesia. Oleh karenanya dia memutuskan membantu pasien Covid-19.

Di sisi lain, faktor kemanusiaan atau humanity juga menjadi penggerak lainnya untuk terjun bersama para relawan lainnya.

Tim psikolog TNI AD yang dipimpin Kapten Didon memberikan game kepada pasien di lantai 27, Tower 7, Wisma Atlet, Kemayoran, Selasa (5/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH
Tim psikolog TNI AD yang dipimpin Kapten Didon memberikan game kepada pasien di lantai 27, Tower 7, Wisma Atlet, Kemayoran, Selasa (5/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH (TRIBUN/CECEP BURDANSYAH)
BERITA TERKAIT

Menurutnya penting agar kaum muda berjuang membela bangsa di waktu seperti ini.

"Jadi faktor humanity juga berperan. Saya sebagai Ketua Divisi Kemanusiaan di lembaga Ners Indonesia, karena sering bergerak di bidang kebencanaan, di situ sisi humanitynya keluar apalagi pandemi ini global," jelasnya.

Baca: Peru Laporkan Lonjakan Kasus Virus Corona, Total 115.754 Infeksi

Baca: Curhat Personel Sheila on 7 Merasa Kehilangan di Tengah Pandemi Corona, Pilih Tetap di Rumah

Selain itu, Putra juga mengaku kaget dan khawatir ketika pertama kali menjejakkan kaki di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Pasalnya dia tak menyangka sedemikian banyaknya masyarakat yang terpapar Covid-19 dan harus mendapat perawatan.

"Lebih kepada khawatir, empati terhadap pasien yang masuk ke Wisma Atlet. Itu sangat miris sekali sebetulnya. Kaget karena banyak juga yang masuk," kata dia.

"Kalau saya nggak ada masalah, karena datang dengan niat rela berkorban. Jadi ketika pandemi ini saya memutuskan untuk membantu sebagai relawan," imbuh Putra.

Sebelumnya diberitakan, pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah ini, Putra Pratama yang merupakan perawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, tengah menjalani fase karantina selama dua minggu di Tower 3, Minggu (24/5/2020).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas