Tak Bawa SIKM, 6 Ribu Lebih Kendaraan Hendak Masuk Jabodetabek Diminta Putar Balik
"Pengecekan kami itu tidak hanya di ruas jalan, memang ada 11 ruas jalan, dua jalan tol, kemudian 9 di jalan arteri dan kolektor," katanya
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menemukan ribuan kendaraan yang mencoba masuk ke Jakarata dan sekitarnya selama pembatasan kendaraan keluar-masuk di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
"Sekarang data kami posisi sampai dengan semalam itu total yang sudah diputarbalikkan di wilayah Jabodetabek yang mencoba masuk totalnya 6.364 kendaraan," kata Kepala Dinas Perhubungsn DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam siaran BNPB, Kamis (28/5/2020).
Baca: Rencana Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Dinilai Sudah Stres
Kebanyakan dari kendaraan tersebut, lanjut Syafrin, ketika diperiksa petugas, diketahui tak memiliki Surat Izin Keluar-Masuk (SIKM) yang kini menjadi syarat bagi siapa pun jika ingin keluar-masuk Jabodetabek.
Syafrin mengatakan ada sejumlah titik petugas yang melaksanakan pengecekan SIKM.
"Pengecekan kami itu tidak hanya di ruas jalan, memang ada 11 ruas jalan, dua jalan tol, kemudian 9 di jalan arteri dan kolektor," katanya.
Para petugas, dikatakan Syafrin, juga berjaga di tempat-tempat seperti terminal, stasiun, hingga bandar udara
"Ada satu terminal yang menjadi tujuan Jabodetabek yaitu Pulogebang. Kemudian stasiun, ada Stasiun Gambir yang satu-satunya tujuan pergerakan antarkota di Jabodetabek, serta bandara di Cengkareng," lanjutnya.
Syafrin meminta kepada warga yang memang ingin bepergian karena tugas, wajib memiliki SIKM, sebab DKI Jakarta saat ini sedang dalam posisi menurun jumlah pasien positif Covid-19.
"Yang ini kita akan jaga dalam jangka waktu dua minggu perpanjangan PSBB tahap tiga ini," katanya.
Baca: Muhammadiyah Minta Pemerintah Pertimbangan Matang soal Pemberlakukan New Normal
"Kami harapkan ini bisa kita terus tekan sehingga kita semuanya warga yang memiliki kesadaran kolektif di Jakarta itu akan keluar dari masa PSBB dan kita menuju kepada masa transisi yang kita harapkan lebih baik ke depan," ucapnya.
"Kami imbau bagi warga Jabodetabek yang telanjur di luar Jabodetabek, silakan anda di sana dulu, bangun kampung, jangan mudik dulu, atau jika ingin balik, maka tolong bawa SIKM," pungkasnya.