3 Warga Lenteng Agung Bisa Kembali dari Kampung Tanpa SIKM, Lurah Bingung: Kok Bisa?
Ia pun bingung mengapa ketiganya bisa lolos pemeriksaan kelengkapan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta telah memperketat jalur masuk dari luar ke Jakarta demi mengantisipasi penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19.
Namun, ada kasus tiga orang warga Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan bisa lolos dari penjagaan.
Baca: Dipersoalkan Jadi Kontributor Majalah Playboy, Iman Brotoseno: Setiap Orang Punya Masa Lalu
Mereka pun langsung dikarantina setelah diketahui baru pulang dari kampung halaman.
Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono angkat bicara terkait kasus ini.
Melansir TribunJakarta.com, ketiga warga itu menurut Lurah kembali ke Jakarta menggunakan jasa travel.
Ia pun bingung mengapa ketiganya bisa lolos pemeriksaan kelengkapan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).
"Mereka pakai travel. Saya juga bingung kenapa bisa lolos," kata Bayu, Jumat (29/5/2020).
"Mungkin tiga orang ini cari kondisi waktu petugas sedang lengah," tambahnya.
Menurut Bayu, ketiga orang tersebut tidak memiliki SIKM.
Satu orang datang dari Tegal, sementara dua lainnya merupakan pasangan suami istri yang kembali dari Rangkasbitung.
Mereka pun diharuskan menjalani karantina secara mandiri di rumah selama 14 hari.
Selain itu, pihak kelurahan juga menganjurkan ketiganya melakukan tes kesehatan.
"Namun mereka bilang tidak punya biaya, dan lebih baik ikuti aturan saja dengan diam di rumah," tutur Bayu.
Baca: Tak Hanya Polisi, Adik George Floyd Sebut Tenaga Medis juga Perlakukan Kakaknya Tak Manusiawi
Sebelumnya, Kelurahan Lenteng Agung telah meminta empat orang melakukan karantina mandiri.
Keempatnya baru saja kembali dari Tegal menggunakan sepeda motor, dan tidak memiliki SIKM.
4 Pemudik Diawasi Warga
Selama di karantina mandiri, sebanyak empat pemudik asal Tegal yang nekat balik ke Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan tak bisa beraktivitas di luar.
Mereka yang terdiri dari tiga pedagang nasi goreng dan pedagang cilok dikarantina secara mandiri selama 14 hari di kontrakannya.
Baca: Restrukturisasi Bisnis, Nissan Potong 20 Persen Lineup Produk Global
Bila ingin makan, tetangganya diminta membantu mereka lantaran tidak boleh keluar.
"Justru kalau makan bisa dibantu tetangganya. Karena (pekerjaannya) tukang nasi goreng, dia bisa bikin (makanan) sendiri di rumahnya tapi," ujar Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono.
Kelurahan Lenteng Agung bersama warga turut mengawasi aktivitas mereka di dalam kontrakan.
"Warga harus mengawasi. Kalau mereka ngumpet-ngumpet keluar kita tegur. Masih melakukan juga akan dibawa ke rumah isolasi di Srengseng," pungkasnya.
Sebelumnya, Sebanyak empat pemudik asal Tegal tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) lolos masuk ke Jakarta.
Namun, ketika balik ke rumah kontrakannya di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mereka di karantina secara mandiri oleh pihak kelurahan Lenteng Agung.
Menurut Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono, diduga para pemudik bisa lolos masuk Ibu Kota karena mengendarai motor.
"Ya kan sesuai pergub 47, mereka kan enggak punya SKM dan surat kesehatan ya. Jadi mungkin mereka lolos check point karena makai motor," ujarnya pada Kamis (28/5/2020).
Motor mereka, lanjut Bayu, berplat G yang berasal dari wilayah Tegal.
"Jadi kebetulan untuk lolos check point memang ada kemungkinan sih karena motor bisa, menurut mereka. Mereka bilang sendiri karena mereka sampai sini pagi," bebernya.
Kelurahan Lenteng Agung tidak mungkin memulangkan kembali keempat pemudik.
Mereka akhirnya di karantina secara mandiri di kontrakannya selama 14 hari.
Baca: Kerangka Misterius Ditemukan Bersama 4 Koin Kuno di Bogor, Arkeolog Turun Tangan Lakukan Penelitian
"Kita karantina mandiri dengan diawasi warga," ujarnya.
Pihak kelurahan kemudian menempelkan stiker sebagai tanda bahwa mereka di karantina mandiri.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: 3 Warga Lenteng Agung Pulang Mudik Dikarantina, Naik Travel dan Lolos Pemeriksaan SIKM