Volume Kendaraan Meningkat 100 Persen Pada Hari Pertama Perkantoran Beroperasi di Jakarta
Polda Metro Jaya melaporkan volume kendaraan di jalan Ibu Kota meningkat pada hari pertama perkantoran beroperasi dalam PSBB masa transisi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
![Volume Kendaraan Meningkat 100 Persen Pada Hari Pertama Perkantoran Beroperasi di Jakarta](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/status-masih-psbb-jalan-sudirman-jakarta-macet_20200604_174446.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melaporkan volume kendaraan di jalan Ibu Kota meningkat pada hari pertama perkantoran beroperasi dalam PSBB masa transisi, Senin (8/6/2020).
Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan peningkatan volume kendaraan yang melintas hampir mencapai 100 persen dibandingkan sebelum penetapan PSBB masa transisi.
"Jumlah kendaraan yang melintas meningkat 94,5 persen pada 8 Juni 2020," kata Fahri kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).
Baca: Akui Malu Bertemu Raffi Ahmad, Dorce Tolak Pemberian Uang dari Suami Gigi: Saya Enggak Minta-minta
Ia mencatat ada 36.459 kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman dari Ratu Plaza mengarah ke Sarinah.
Jika dibandingkan dengan seminggu lalu, volume kendaraan yang melintas di daerah tersebut hanya 18.744 kendaraan.
Begitu juga jalan MH Thamrin dari Sarinah mengarah ke Ratu Plaza.
Baca: Kemendes: 61.837 Desa Telah Menyalurkan BLT Dana Desa ke Warganya
Pantauan Polda Metro Jaya, adanya peningkatan volume kendaraan sebesar 102,1 persen dibandingkan minggu lalu.
"Pada 8 Juni 2020 kemarin tercatat 16.663 kendaraan melintas dari Sarinah ke Ratu Plaza. Sedangkan pada 1 Juni 2020, tercatat 8.246 kendaraan melintas di depan Sarinah arah Ratu Plaza," jelasnya.
Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja
Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.
Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.
Menurut Psikolog Yuli Budirahayu ketika dihubungi oleh Tribunnews, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jika new normal diterapkan maka seseorang nantinya akan mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.
Baca: Butuh Solidaritas dan Kepatuhan Warga untuk Hadapi new normal Pandemi Covid-19
Baca: Bersiap untuk New Normal, Kemenpora Susun Protokol Untuk Olahraga Indonesia