Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Para Pencari Cacing di Jakarta, Kerja Halal untuk Menyambung Hidup

Mulai dari buruh pabrik, pekerja bangunan, berkebun hingga office boy di sebuah klub malam pernah dilakoninya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Para Pencari Cacing di Jakarta, Kerja Halal untuk Menyambung Hidup
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Sulaeman, pencari cacing di aliran KBT, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (1/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi menafkahi keluarga, seorang ayah rela melakukan pekerjaan apapun yang halal.

Itulah hal yang diutarakan secara singkat oleh Sulaeman (41).

Sejak belia, Sulaeman sudah merantau ke Ibu Kota dan mengadu nasib di Jakarta.

Mulai dari buruh pabrik, pekerja bangunan, berkebun hingga office boy di sebuah klub malam pernah dilakoninya.

Hingga dua tahun belakangan ini, ia memilih bekerja sebagai pencari cacing di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Ya sekarang kerja apapun yang penting ada hasilnya perhari untuk anak sama istri. Kalau jadi pencari cacing seperti sekarang ini sudah dua tahun saya jalani," katanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (1/7/2020).

Baca: Viral Foto Pengemis Cilik Todongkan Pistol ke Mobil saat Lampu Merah, Pistolnya Didapat dari Ibu

Berita Rekomendasi

Sulaeman mengikuti jejak temannya untuk mencari Cacing Sutra setelah merasa jenuh bekerja sebagai petani cabai.

Bermodalkan jala panjang, sejak pagi hari ia sudah mengarungi derasnya aliran KBT.

"Saya memang biasa kan nongkrong di sini. Kemudian lihat teman cari cacing jadi pengin belajar. Ini jala juga dikasih sama dia buat saya cari cacing," lanjutnya.

Sambil memperhatikan ketinggian air, Sulaeman memainkan kedua tangannya di dasar air untuk memilah antar lumpur dan tumpukan cacing.

Tak jarang bila ketinggian air melebihi dada, sesekali ia harus menenggalamkan kepalanya.

Menurutnya, kedua bagian ini merupakan proses terpenting dalam pencarian cacing.

Sebab, tekstur lumpur dan cacing sangat berbeda.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas