Cerita Para Pencari Cacing di Jakarta, Kerja Halal untuk Menyambung Hidup
Mulai dari buruh pabrik, pekerja bangunan, berkebun hingga office boy di sebuah klub malam pernah dilakoninya.
Editor: Hasanudin Aco
Sehingga bila tak tahu pasti, maka yang terjaring jala bukanlah cacing melainkan lumpur.
"Kalau cari cacing itu pas nyemplung engga bisa pakai kaki yang ada malah sampah yang kebawa. Makanya pakai tangan diraba, kalau enggak terasa kepala kita masuk juga," jelasnya.
Kesulitan hingga hal yang harus diperhatikan
Selama proses pencarian cacing, ketelitian dan kecepatan tangan memang menjadi hal yang penting ketika berada di dalam air.
Meskipun begitu, Sulaeman menjelaskan banyak faktor lain yang harus diperhatikan oleh para pencari cacing.
Hal pertama yang disebutkannya ialah kondisi fisik.
Karena daya tahan tubuh tiap pencari cacing berbeda mempengaruhi lamanya waktu berendam di dalam air.
Untuk dirinya sendiri, ia hanya mampu bertahan mencari cacing sutera selama tiga jam saja.
Faktor selanjutnya ialah ketinggian air.
Faktor ini dijelaskan Sulaeman menjadi kesulitan utama bagi para pencari cacing.
Pasalnya bila air terlalu tinggi, seluruh bagian tubuh mereka akan tenggelam dan hal itu kerap membuat kondisi mata mereka menjadi perih.
"Kalau kena beling, paku dan segala macam kan memang resiko orang kerja di kali ya. Tapi kalau air tinggi ini yang buat kita kesulitan banget pas cari cacing," katanya.
Faktor terakhir ialah kecepatan. Secara sepintas, pekerjaan cacing sutera memang terlihat santai karena mengandalkan kepiawaan berenang saja.
Baca: Cara Mengolah Kangkung Agar Bebas Lintah dan Cacing, Selama Ini Anda Salah?
Namun siapa sangka bila pencari cacing berpacu pada kecepatan waktu yang singkat.