Mantan Pegawai Starbucks Mengaku Hanya Iseng hingga Respon Tertawa Bukan untuk Melecehkan
Berikut pengakuan dari mantan pegawai gerai Starbucks yang intip payudara pelanggan melalui CCTV, hanya iseng hingga akui tak bermaksud melecehkan.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Garudea Prabawati
Setelah video itu viral, dua pegawai Starbucks dipecat oleh pihak manajemen.
Dilansir oleh Tribunnews.com, pihak manajemen Starbucks telah memecat dua pegawainya itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Senior General Manager PR and Communication PT Sari Coffee Indonesia, Andrea Siahaan melalui keterangan tertulis yang diterima oleh Tribunnews.com.
Andrea menyebutkan, aksi dua pegawainya tidak bisa ditoleransi.
Baca: Komnas Perempuan Turun Tangan Atas Video CCTV Pegawai Starbucks Intip Payudara Pelanggan
Baca: Aktivis Perempuan Tanggapi Video Viral Pegawai Starbucks yang Intip Payudara Pengunjung Lewat CCTV
Ia pun memastikan apabila oknum yang melakukan pelecehan terhadap pelanggan sudah tidak bekerja di Starbucks.
Menurutnya, sikap dua pegawai Starbucks itu memang harus ditindak dengan serius.
Karena perilaku tersebut justru mengganggu pihak manajemen Starbucks.
"Perilaku tersebut tidak dapat ditoleransi dan kami memastikan bahwa individu yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi bersama PT Sari Coffee Indonesia," ungkap Andrea dikutip dari Tribunnews.com.
"Kami PT Sari Coffee Indonesia merasa sangat tidak nyaman setelah mengetahui adanya insiden di dalam area gerai kami yang harus disikapi secara serius," lanjutnya.
Andrea melanjutkan tindakan pelecehan pada pelanggan sudah melanggar norma yang dianut oleh manajemen Starbucks.
Di mana pihak manajemen selalu menerapkan standar yang tinggi dalam melayani pelanggan di gerai mereka.
Sehingga para pelanggan dapat merasa nyaman dan aman ketika berkunjung ke Starbucks.
Baca: Tak Hanya Dipecat, 2 Karyawan Starbucks yang Lecehkan Pengunjung Lewat CCTV Ditangkap Polisi
Baca: Karyawan Starbucks Intip Payudara Pengunjung Lewat CCTV, Polisi Imbau Korban Melapor
Andrea pun memastikan kejadian yang sama tidak akan terulang lagi di kemudian hari.
"Perilaku tersebut di luar norma-norma yang sangat kami junjung, di mana kami menerapkan standar yang tinggi agar setiap pelanggan di seluruh gerai merasa nyaman dan aman," tutur Andrea dikutip dari Tribunnews.com.
"Kami telah menindaklanjuti dan memastikan hal ini tidak akan terulang kembali," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada/Widyadewi Metta)