Pelaku Dugaan Pedofilia Dihajar Massa, Tapi Tak Kesakitan, Saat Diperiksa di Perutnya Ada Ini
Keanehan terungkap saat pelaku dugaan pedofilia pada 22 anak di Tangerang. Dipukuli warga gak kesakitan ternyata ada benda ini.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Keanehan terungkap saat pelaku dugaan pedofilia pada 22 anak di Tangerang. Dipukuli warga gak kesakitan ternyata ada benda ini.
Perilaku bejat seorang sekuriti bernama Syafrudin, di bilangan Desa Pagedangan, Kecamatan, Pagedangan Kabupaten mmebuat warga geram.
Pria yang biasa disapa Mang U ini pun dipukuli, namun anehnya ia tidak terluka atau kesakitan.
Ketua RW setempat, Ajat Sudrajat, mengatakan Mang U sempat dipukuli massa yang kesal karena aksi cabulnya bocor sebelum sempat digelandang ke polisi.
"Saya itu kan tadinya mau ngusir dia saja, eh warga datang, habis dia dipukuli. Habis itu kan dia saya amankan, pas dia keluar lagi, dipukuli enggak mempan. Mungkin karena jimatnya sudah dipakai," ujar saat ditemui di kediamannya, Sabtu (4/7/2020).
Saat di Mapolsek Pagedangan, keanehan lainnya terjadi.
Baca: 22 Anak Jadi Korban Predator Pedofilia, Pelaku Tawari Uang, Makanan dan Wifi, Lalu Ancam Disantet
Baca: Cerita Lengkap Penangkapan Buronan FBI di Kebayoran Baru yang Ternyata Pedofil
"Ditanya penyidik enggak ngaku. Tiga penyidik nyerah, terus ada satu buser tuh 'waduh berat ini, di atas langit masih ada langit buka baju kamu' bener aja jimatnya banyak di perutnya di pinggangnya," ujar Ajat menceritakan.
Dari situ, Mang U mengakui perbuatan bejatnya. Sejumlah korban yang sempat enggan bercerita pun tiba-tiba mau menceritakan kesaksiannya.
"Aneh juga habis dilepas, eh anak-anak langsung pada mau cerita," ujarnya.
Ajat menduga, Mang U memiliki ilmu hitam yang dimanfaatkannya untuk memperdaya anak-anak untuk memuaskan berahinya.
"Bisa jadi, namanya ilmu seperti itu kan bisa saja. Dia pakai jimat. Saya jadi percaya sama kaya gituan habis menyaksikan langsung," ujarnya.
Cabuli 22 Anak
Pria 40 tahun itu mencabuli anak-anak di rumah kontrakannya, sebanyak 22 anak.
Ajat mengatakan, seluruh korban itu berjenis kelamin laki-laki