Diperiksa hingga 1 Jam, D Pria Berkacamata Sempat Salah Peragakan Telepon di Malam Yodi Tewas
Pria berkacamata, D, sempat salah saat memperagakan telepon di malam editor Metro TV, Yodi Prabowo, tewas.
Editor: Pravitri Retno W
Pembawaan D tampak tenang, namun ia beberapa kali menarik napas dalam-dalam.
"Pada saat ditanya-tanya, ya kelihatan sih dia tarik napas beberapa kali. Orangnya selon (santai) modelnya," ujar E.
TribunJakarta.com mencoba memastikan apakah D masuk dalam daftar saksi yang dimintai keterangan dalam kasus meninggalnya Yodi Prabowo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya. Kombes Yusri Yunus. menjawab diplomatis saat disinggung soal itu.
"Itu sudah masuk ranah penyidikan, enggak boleh," ungkap Yusri di Polda Metro Jaya.
Dari hasil identifikasi awal, polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.
Sehari berselang, jenazah Yodi Prabowo diautopsi. Hasilnya, ditemukan luka lain di bagian leher, yang juga diakibatkan karena senjata tajam.
Bersasarkan hasil autopsi itu, polisi menduga Yodi Prabowo merupakan korban pembunuhan.
Sebanyak 34 saksi sudah dimintai keterangan. Mulai dari teman-teman terdekat, rekan sekantor, hingga warga sekitar di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Kepolisian juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Pria Inisial D Peragakan Telepon di Malam Yodi Prabowo Diduga Tewas, Acap Tarik Napas saat Diperiksa"