Sempat Trauma Dipukuli Ayahnya Lagi, Kini Kondisi Gadis Korban Kekerasan di Duren Sawit Mulai Stabil
Lurah Pondok Kopi Rasikin bocah perempuan warganya itu bakal mendapat pendampingan psikologis dari Pemprov DKI Jakarta
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penganiayaan anak di Duren Sawit, Jakarta Timur masih terus diproses Polres Metro Jakarta Timur.
Tidak hanya dianiaya ayah, korban berinisial RPP (12) juga ditelantarkan orangtuanya.
Baca: Bocah di Duren Sawit Dianiaya Ayah & Dipaksa Kerja, Ingin Bisa Sekolah Lagi, Kini Alami Trauma
Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak, di antaranya lembaga perlindungan anak hingga pemerintah daerah.
Terkini, RPP akan mendapatkan pendampingan psikologis dari Pemprov DKI jakarta.
Sebab, RPP masih mengalami trauma lantaran perlakuan tak manusiawi ayah dan ibu kandungnya sendiri.
Lurah Pondok Kopi Rasikin bocah perempuan warganya itu bakal mendapat pendampingan psikologis dari Pemprov DKI Jakarta.
"Dilakukan Dinas Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP). Saya sudah koordinasi dengan Satpel PPAPP," kata Rasikin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (28/7/2020).
Tujuannya agar RPP yang hingga kini tak pernah merasakan bangku SD dapat pulih dari trauma dan bisa tertawa lepas sebagaimana anak sebayanya.
Merujuk koordinasinya dengan Satpel PPAPP Kecamatan Duren Sawit, Rasikin menuturkan kondisi RPP setelah Abdul jadi tersangka kini lebih baik.
"Untuk pemulihan traumatiknya Alhamdulillah kondisi anak tersebut stabil dan terus akan saya monitor secara bergilir terhadap anak tersebut," ujarnya.
Dia juga memastikan Rohmah yang tak ditetapkan Satreskrim Polrestro Jakarta Timur jadi tersangka entah karena alasan apa tak kembali ke kontrakan.
Sejak menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus Abdul, Rohmah yang harusnya jadi tersangka karena diam saat RPP dianiaya.
Ikut mengeksploitasi dengan memaksanya membantu pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dan menelantarkan RPP sudah angkat kaki.
"Ibu tirinya sekarang sudah pergi. Untuk pemulihan trauma apakah dilakukan di rumah atau di luar masih dikoordinasikan. Tapi menurut saya lebih nyaman di rumah," tuturnya.
Sebelumnya, tante RPP Linda Sari (29) mengatakan keponakannya masih diliputi trauma karena takut dianiaya Abdul dan Rohmah.
Baca: Menyesal, Ayah Tersangka Penganiayaan dan Penelantaran Anak di Duren Sawit Mau Sekolahkan Anaknya
RPP khawatir sang ayah dan ibu tiri yang selama ini melakukan berbagai kekerasan kembali melakukan perbuatan biadab mereka.
"Masih trauma, enggak mau ketemu ayah sama ibunya. Masih takut, pikiran dia ayahnya keluar dari penjara terus mukulin dia lagi," kata Linda, Sabtu (25/7/2020).
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Alami Trauma, Korban Penganiayaan Anak di Duren Sawit Jakarta Timur Dapat Pendampingan Psikologis