Ribuan Pemuda Indonesia Antusias Ikuti Pelatihan Kesukarelawanan yang Dibuat Kemenpora
Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional menyelenggarakan kegiatan webinar pelatihan kesukarelawanan pemuda, pada Kamis (13/8/2020).
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenpora melalui Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional menyelenggarakan kegiatan webinar pelatihan kesukarelawanan pemuda, pada Kamis (13/8/2020).
Kegiatan ini dilangsungkan secara virtual dan mampu menarik banyak minat pemuda di Indonesia untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Menurut informasi yang diterima, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 1792 orang, terdiri dari pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Faisal Abdullah (Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora), Sasongko Tedjo (Ketua Bidang PMR dan Relawan Palang Merah Indonesia), Hamid Abidin (Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia), dan Bayu Gawtama (Founder Sekolah Relawan).
Faisal Abdullah mengatakan, kegiatan kesukarelawanan ini perlu dilaksanakan karena relawan muda masih ada, tapi tidak terorganisir dengan baik.
Para relawan harus mampu memberikan motivasi, ajaran, mengetahui maksud dan tujuan untuk masyarakat.
“Kerelawanan sangatlah penting dan berharga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk melawan kapitalisme dan segala macam aktivitas yang harus berbentuk berbayar," kata Faisal dalam pernyataan resminya, Kamis (13/8/2020).
"Dengan terdidiknya para pemuda menjadi relawan, semua hal kehidupan kapitalisme bisa berkurang. Oleh karena itu, saya sangat bersyukur melalui kegiatan ini, pemuda dapat diperkenalkan kembali pada kesukarelawanan," sambungnya.
Faisal berharap melalui kegiatan ini bisa membuat pemuda lebih banyak mendapatkan pengetahuan dan informasi terkait kesukarelawanan.
Selain itu, kebutuhan kesukarelawanan akan semakin meningkat, dan anak muda menjadi relawan terdidik dan berkualitas.
"Kita hidup perlu bantuan orang lain, kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Kita harus mengembalikan habitat kepemudaan kepada kerelawanan bukan hanya terkait politik dan ekonomi saja, tetapi juga dapat disentuh oleh kegiatan sosial," tuturnya.
Dasar dari pelaksanaan kegiatan Diklat Pemberdayaan Pemuda Bidang Literasi Digital ini adalah UU nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang kepemudaan dan keolahragaan secara nasional.
Kepala PP-PON, Tri Winarno, mengatakan kegiatan ini berlangsung karena menjadi salah satu program prioritas Kemenpora pada tahun 2020-2024.
Program prioritas dari Kemenpora itu adalah pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan.
Dalam kegiatan ini, ada beberapa poin utama yang disampaikan kepada para peserta pelatihan kewirausahaan dan inovasi pemuda.
Kegiatan ini bermaksud untuk menyiapkan pemuda yang memiliki wawasan, pemahaman serta pengetahuan, sikap dan keterampilan dibidang kewirausahaan.
Selain itu, pelatihan ini untuk mewujudkan pemuda penggerak yang berkarakter, berkapasitas, mandiri dan berdaya saing.
Terakhir, pelatihan ini untuk meningkatkan jumlah pemuda yang memiliki kemampuan, kompetensi dan keterampilan serta kualitas personal dibidang kesukarelawanan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.