Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klinik Aborsi di Senen Patok Harga Bervariasi Sesuai Usia Janin, Mulai Rp 1,5 Juta Sampai Rp 9 Juta

Klinik aborsi Dr SWS, SpOG mematok harga yang bervariasi bagi setiap pasien yang menggunakan jasanya.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Klinik Aborsi di Senen Patok Harga Bervariasi Sesuai Usia Janin, Mulai Rp 1,5 Juta Sampai Rp 9 Juta
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Ilustrasi klinik aborsi di Jakarta Pusat. 

Barang Bukti Janin Dibuang ke Kloset

Dalam rilis pengungkapan kasus, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkap mekanisme praktik klinik aborsi tersebut. Calon pasien bisa memilih untuk bisa mendatangi langsung ke tempat itu atau minta dijemput oleh pihak klinik.

"Mekanismenya yang pertama pasien telepon ke call center atau juga langsung datang ke klinik atau juga ada janjian kemudian pasien dijemput," kata Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Selanjutnya, pasien harus melakukan berbagai syarat administrasi ketat. Menurut Tubagus, ada 7 langkah yang harus dilewati calon pasien sebelum dilakukan tindakan aborsi.

"Ada tujuh step sampai dengan pelaksanaan aborsi. Itu adalah timeline pelaksanaan aborsi yang dilakukan di klinik tersebut," jelasnya.

Tubagus mengatakan waktu proses aborsi yang dilakukan klinik tersebut tergantung dengan umur janin pada tubuh pasien. Usai dilakukan praktik aborsi, janin kemudian diletakkan di ember untuk diberikan cairan asam agar membunuh si janin.

Setelah itu, janin tersebut tidak dikubur oleh pelaku aborsi. Menurut Tubagus, janin pasien justru dibuang ke dalam kloset di klinik tersebut.

Baca: Kronologi Bidan Buka Praktik Aborsi di Kamar Hotel, Janin Bayi Baru Keluar Setelah 3 Hari

BERITA REKOMENDASI

"Setelah dilakukan pelaksanaan aborsi kemudian janin diletakkan di ember dan dimusnahkan dengan cara diberikan larutan. Diberikan larutan kemudian menjadi larut dia. Kemudian dilakukan pembuangan melalui kloset," jelasnya.

Lebih lanjut, Tubagus mengatakan saat ini masih mencari janin lain yang telah dieksekusi oleh pihak klinik aborsi tersebut.

Pasalnya, klinik itu telah beroperasi selama 5 tahun terakhir.

Dalam setahun, klinik itu bisa menerima 2.638 pasien yang menggugurkan kandungan. Artinya, sebanyak 5 hingga 7 pasien yang dilayani oleh pihak klinik dalam sehari.

"Sampai dengan saat ini kita belum menemukan adanya makam terhadap janin tersebut, karena proses penghilangan barang bukti," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas