Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

22 Adegan Rekonstruksi Penembakan Bos Pelayaran: Diikuti 12 Tersangka dan Akting Kesurupan

Otak penembakan terhadap pengusaha pelayaran ini adalah NL. Perempuan berusia 34 tahun ini merupakan karyawati

Editor: Sanusi
zoom-in 22 Adegan Rekonstruksi Penembakan Bos Pelayaran: Diikuti 12 Tersangka dan Akting Kesurupan
Warta Kota/Nur Ichsan
Petugas kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan bos perusahaan ekspedisi PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto, di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020). Sebanyak 8 adegan dari 44 adegan dilakukan dalam rekonstruksi di lokasi tersebut. Pembunuhan itu diotaki oleh seorang perempuan berinisial NL yang merupakan karyawan korban sendiri. Warta Kota/Nur Ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 22 adegan rekonstruksi kasus penembakan bos PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto (51) digelar di Polda Metro Jaya, Selasa (25/8/2020).

Rekonstruksi dilanjutkan dengan adegan penembakan terhadap korban di lokasi kejadian yakni sekitar Ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.

Rekonstruksi di Kelapa Gading dilakukan sebanyak delapan adegan.

22 adegan di Polda Metro

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan 22 adegan rekonstruksi itu terkait perencanaan pembunuhan yang diotaki oleh Nur Luthfiah (34), karyawan korban.

"Untuk rekonstruksi adegan perencanaan pembunuhan yang digelar di Mapolda Metro Jaya, sedikitnya ada 22 adegan yang diperagakan para tersangka," kata Yusri, Selasa (25/8/2020).

Kemudian rekonstruksi dilanjutkan dengan adegan penembakan terhadap korban di lokasi kejadian yakni sekitar ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.

Berita Rekomendasi

Dia mengatakan, rekonstruksi ini dilakukan untuk penyesuaian antara fakta yang ada di lapangan dengan berita acara pemeriksaan (BAP) para saksi dan tersangka.

"Tujuannya untuk lebih meyakinkan lagi berkas pemeriksaan yang ada dan disusun penyidik," ungkap Yusri.

Delapan adegan di Kelapa Gading

Duabelas pelaku penembakan pengusaha Sugianto (51) ikut dalam adegan rekonstruksi di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020).

Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, ada delapan adegan yang akan diperagakan di lokasi penembakan bos ekspedisi pelayaran itu.

"Di Kelapa Gading sendiri ada delapan adegan," ucap Yusri Yunus, Selasa (25/8/2020).

Yusri Yunus mengatakan, rekonstruksi di Royal Gading Square menjadi tempat pokok peristiwa penembakan.

Sebelumnya sejumlah adegan rekonstruksi sudah dilakukan di tempat lain, termasuk Polda Metro Jaya.

Selama proses rekontruksi, Yusri Yunus meminta awak media dan warga menggunakan masker dan menjaga jarak aman untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kami dari kepolisian mengimbau media dan masyarakat pakai masker dan menjaga jarak. Dan jangan kaget juga nanti pada saat ada agenda penembakan ada letupan," ujarnya.

Hingga berita ini ditulis proses rekontruksi di TKP masih berlangsung.

Masyarakat banyak yang menyaksikan rekontruksi penembakan hingga membuat arus lalu lintas tersendat.

Skenario sempat gagal

Pelaku SY (kiri) dan DM dalam rekonstruksi kasus penembakan pengusaha pelayaran di Ruko Royak Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020).
Pelaku SY (kiri) dan DM dalam rekonstruksi kasus penembakan pengusaha pelayaran di Ruko Royak Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Skenario awal pembunuhan berencana terhadap pengusaha pelayaran bernama Sugianto (51) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, sempat gagal.

Mulanya, korban hendak dibunuh dengan cara diculik dan dieksekusi di dalam mobil.

"Rencana pertama, korban akan diajak keluar tersangka R alias MM yang berpura-pura menjadi petugas pajak. Harapannya setelah mau diajak, kemudian dieksekusi," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Senin (24/8/2020).

Akan tetapi, rencana tersebut gagal lantaran Sugianto menolak ajakan R alias MM.

Otak pembunuhan berencana berinisial NL kemudian menyusun strategi lain.

"Mereka merencanakan kembali untuk langkah selanjutnya membunuh korban dengan senjata api," jelas Nana.

Otak penembakan terhadap pengusaha pelayaran ini adalah NL. Perempuan berusia 34 tahun ini merupakan karyawati dari korban di PT Dwi Putra Tirtajaya.

Aksi kesurupan yang jadi kunci

Kasus penembakan di Ruko Royal Gading Square akhirnya terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan selama delapan hari sejak peristiwa yang terjadi Kamis (13/8/2020) lalu ini.

Tepat pada Jumat (21/8/2020) lalu, 12 tersangka yang terlibat dalam kasus ini akhirnya sudah bisa tertangkap.

Namun siapa sangka, ternyata terungkapnya kasus ini salah satunya bermula dari adanya aksi pura-pura kesurupan yang dilakukan salah satu pelaku utama.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, orang yang berpura-pura kesurupan ialah NL, karyawan dari korban, Sugianto (51).

Dalam kasus ini, NL ditetapkan sebagai tersangka karena berperan sebagai otak pembunuhan.

Selama proses penyelidikan dan pemeriksaan, terhitung NL melakukan aksi pura-pura kesurupannya itu sebanyak dua kali.

Yang pertama adalah saat polisi memintai keterangan NL beberapa hari yang lalu.

Saat itu, NL berpura-pura dirasuki arwah Sugianto dan menyebut bahwa penembakan ini dilandasi masalah persaingan bisnis.

"Pada saat pemeriksaan sempat kesurupan dan mengarahkan ke salah satu motif," kata Wirdhanto di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020).

"Jadi kesurupan arwah korban dan menyampaikan bahwa ini adalah pelakunya adalah masalah persaingan bisnis," imbuh Wirdhanto.

Kedua kalinya, NL berpura-pura kesurupan saat dirinya tengah menghadiri pemakaman korban pada Minggu (16/8/2020) lalu.

Kala itu, lanjut Wirdhanto, NL juga menyebutkan hal serupa yakni soal persaingan bisnis.

"Itu diulangi lagi pada saat di tempat pemakaman. Kesurupan juga," ucap Wirdhanto.

Polisi yang mencurigai gelagat aneh dari NL itu lantas bertindak lebih lanjut.

Apalagi, selama proses pemeriksaan, keterangan yang diberikan NL kepada polisi selalu berubah-ubah.

Dijelaskan Wirdhanto, polisi akhirnya melibatkan ahli poligraf untuk melakukan uji kebohongan terhadap NL.

"Kami mencoba melakukan tes poligraf juga, ternyata hasilnya bahwa ada semacam kebohongan atau deception dari hasil ahli poligraf dari Pusinafis," kata Wirdhanto.

Hasil tes poligraf yang mengindikasikan bahwa NL berbohon lantas membuat polisi melanjutkan pemeriksaan terhadap dirinya.

Sampai akhirnya NL mengakui bahwa dirinya adalah otak penembakan terhadap Sugianto.

Perilaku Sugianto yang kerap kali diduga melakukan pelecehan verbal serta mengajaknya berhubungan badan membuat NL geram sehingga merencanakan pembunuhan terhadap bosnya tersebut.

Ditambahkan Wirdhanto, selain motif sakit hati, polisi juga masih mendalami motif lainnya di balik kasus pembunuhan berencana ini.

Salah satunya, sesuai petunjuk yang didapat dari alat bukti, ialah terkait dugaan penggelapan pajak yang dilakukan NL.

"Karena ada beberapa petunjuk alat bukti yang mengatakan bahwa adanya permasalahan pajak di perusahaan korban," ucap Wirdhanto.

 PN Jakarta Pusat Ditutup Sepekan karena 9 Pegawai Positif Covid-19

 Membela Diri Setelah Pukuli dan Patahkan Tangan Anak, Wanita Ini Dimaki Polisi: Dia Itu Anak Kecil!

 Eksekutor Penembakan di Kelapa Gading Tak Punya Catatan Kriminal Sebelum Tembak Bos Pelayaran

"Berdasarkan keterangan dari para karyawan, bahwa yang mengurus masalah perpajakan hanya tersangka NL seorang diri," tutupnya.

Adapun selain NL, 11 tersangka lainnya juga sudah diamankan dengan peran berbeda.

11 tersangka lainnya masing-masing berinisial R alias MM yang adalah suami sirih NL, DM yang adalah eksekutor penembakan, serta tersangka lainnya SY, S, MR ,AJ, DW, R, RS, TH, dan SP.

Dari total 12 orang tersangka, delapan orang ditangkap di Lampung, satu orang di Cibubur, kemudian dua orang di Surabaya. (Tribunnews/Warta Kota/Tribun Jakarta)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas