Pengakuan Wanita Muda yang Edarkan Uang Palsu di Pasar Deprok Jatinegara
Awalnya, SDS berkenalan dengan seorang pria berinisial S melalui jejaring sosial Facebook.
Editor: Hasanudin Aco
Sawijah (57), pedagang pakaian dan seprai menerangkan, awalnya SS mendatangi tokonya untuk menanyakan harga seprai.
"Awalnya dia ke toko saya, mau beli seprai."
"Saya bilang harganya Rp 250 ribu," kata Sawijah di lokasi, Selasa (25/8/2020).
SS kemudian menawar harga barang menjadi Rp 200 ribu.
Sawijah menyepakatinya dan transaksi pun terjadi.
Sayangnya, ia tak meneliti uang palsu sebesar Rp 200 ribu yang dibayarkan oleh SS.
"Awalnya saya enggak tahu. Habis bayar dia pergi."
"Enggak tahunya ada orang-orang rame, katanya pengedar uang palsu ditangkep," ujarnya.
Ketika ia melihat wajah pelaku, Sawijah terkejut, lantaran perawakan pelaku mirip seperti wanita yang baru saja membeli seprai di tokonya.
"Wah kok mukanya sama, berarti saya kena dong."
"Saya cek uangnya, ternyata memang bahannya beda, kalau yang asli agak kasar, uang yang dikasih lebih halus teksturnya," tutur Sawijah.
Adalah pedagang bernama Sumarni (56) yang awalnya menyadari uang yang ditukarkan SS dalam bentuk barang belanjaan, merupakan uang palsu.
"Dia belanjanya sih cuma Rp 5 ribu, beli bumbu masak."
"Ngasih uang Rp 50 ribu, saya kasih kembaliannya."