Dandim 0505 Jaktim Cek Kebenaran Ada Anggota TNI yang Dikeroyok Sebelum Polsek Ciracas Dirusak
"Nanti kami cek ke jajaran. Sampai sekarang masih belum ada laporan masuk ke kami," kata Rahyanto di Markas Kodam Jayakarta pada Sabtu (29/8/2020).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Kodim (Dandim) 0505 Jakarta Timur (Jaktim) Kolonel Kavaleri Rahyanto Edy Yunianto mengaku belum mengetahui informasi yang menyebutkan ada anggota TNI bernama Prada Ilham yang diduga dikeroyok sejumlah orang di Arundina Cibubur Jakarta Timur.
Informasi tersebut beredar di media sosial (medsos) sebelum Polsek Ciracas Jakarta Timur dirusak dan dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Kabar tersebut diduga menjadi pemicu perusakan dan pembakaran terhadap kantor Polsek yang dua tahun lalu tepatnya pada 11 Desember 2018 juga dirusak dan dibakar.
Rahyanto berjanji akan memeriksa kebenaran informasi tersebut ke jajarannya.
"Nanti kami cek ke jajaran. Sampai sekarang masih belum ada laporan masuk ke kami," kata Rahyanto di Markas Kodam Jayakarta pada Sabtu (29/8/2020).
Ia juga mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait keterlibatan anggota TNI dalam perusakan dan pembakaran kantor Polsek Ciracas Jakarta Timur pada Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Sejauh ini informasi yang diterima pihaknya, yakni sekira pukul 00.30 WIB ada sejumlah massa yang bergerak dari arah Cibubur menuju Polsek Ciracas.
Sepanjang jalan Raya Bogor tersebut massa diduga melakukan perusakan.
Puncaknya, kata Rahyanto, massa menyerang Polsek Ciracas dengan melakukan perusakan dan pembakaran.
Massa yang melakukan perusakan diduga berjumlah 100 orang.
Setelah melakukan pengecekan ke anggota di satuan-satuan bawahnya, ia juga mengatakan tidak ada laporan yang menyatakan anggota TNI terlibat maupun yang menjadi korban.
"Sementara tidak ada. Tidak ada laporan yang menyangkut nama TNI," tegas Rahyanto.
Rahyanto menyatakan bakal mendalami motif dari sekolompok massa tidak dikenal yang melakukan perbuatan tersebut.
"Ini yang masih PR. Tadi sesuai arahan Panglima (Pangdam) juga, tadi bilang tolong didalami apa kira-kira motifnya. Apakah ada ketersinggungan antara masyarakat dengan Polri atau ketersinggungan TNI dan Polri sampai sekarang belum ada informasi," ujar Rahyanto.