Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Diduga Bunuh Diri, Ahli Beberkan Sejumlah Kemungkinan Penyebabnya

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amrie memberikan analisinya terkait dengan dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pasien positif Covid

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Diduga Bunuh Diri, Ahli Beberkan Sejumlah Kemungkinan Penyebabnya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). Pemerintah menyiapkan 2.500 kamar tidur di tower enam dan tujuh Wisma Atlet yang digunakan sebagai RS Darurat Covid-19 untuk penanganan pasien Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli psikologi forensik,Reza Indragiri Amriel memberikan analisisnya terkait dengan dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Reza meminta pihak yang berwenang perlu mencari tahu latar belakang dari kehidupan pasien tersebut.

Sehingga dapat diketahui secara pasti penyebab yang medorong aksi bunuh diri tersebut.

"Adakah kemungkinan depresi (reaktif) itu bukan semata-mata karena penyakit yang dia anggap tak bisa sembuh?

"Atau mungkinkah sisi kehidupan lainnya seperti keluarga morat-marit, pekerjaan hilang, dan lain sebagainya, atau juga menumpuk, mendorong dia bunuh diri?" bebernya.

Baca: Kabar Baru RSD Wisma Atlet: Rawat 1.561 Orang hingga Dugaan Pasien Positif Bunuh Diri Loncati Tower

Reza juga meminta apakah obat-obatan untuk Covid tidak punya efek samping yang mendorong orang berperilaku berisiko, seperti halusinasi atau mental breakdown.

Pria yang juga sebagai konsultan Lentera Anak Foundation ini menegaskan, padahal World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah wanti-wanti, di masa seperti ini.

Berita Rekomendasi

Pandemi virus sangat mungkin disusul atau disertai dengan pandemi gangguan kejiwaan.

"Depresi, psikosis, skizofrenia bisa naik 3-5 persen. Pandemi gangguan kejiwaan bahkan mungkin berlangsung lebih lama, karena tak tampak, cenderung diingkari dan ditutup-tutupi, sehingga membuat pertolongan terlambat."

"Bukan hanya pasien. Di sejumlah negara, sekian banyak pekerja medis juga bunuh diri. Penyebabnya, diperkirakan, adalah keletihan ekstrem lahir batin," tandas Reza.

Baca: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Sintang, Diduga Bunuh Diri Karena Putus Cinta

Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel dalam tangkapan layar di Youtube Kompas TV 15 Mar 2017
Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel dalam tangkapan layar di Youtube Kompas TV 15 Mar 2017 (Kompas TV)

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, diduga bunuh diri dengan meloncat dari Tower 6.

Pasien tersebut diketahui berinisial SP berusia 42 tahun.

"Satu orang meninggal bunuh diri lompat dari Tower 6, atas nama SP, 42 tahun, positif Covid-19," ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian Tribunnews kutip dari Kompas.com.

Saat dikonfirmasi, Aris mengaku tidak mengetahui secara detail mengenai peristiwa tersebut. Ia mengatakan, data perkembangan harian kasus Covid-19 berasal dari pihak RSD Wisma Atlet.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas