30 Jenazah Covid-19 Dimakamkan Setiap Hari di TPU Pondok Rangon
Bersentuhan langsung dengan jenazah Covid-19, para penggali kubur hanya mengenakan baju tugas bertuliskan PJLP TPU Pondok Rangon.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta mulai berlaku Senin (14/9/2020) kemarin.
PSBB kembali diberlakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta karena laju kasus Virus Corona atau Covid-19 di Jakarta meningkat drastis.
Dari pantauan tribun, sekira enam mobil ambulans Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masuk area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, pukul 10.30 WIB - pukul 12.00 WIB.
Mobil-mobil ambulans itu memasuki area pemakaman jenazah Covid-19 yang berada di bagian belakang TPU Pondok Rangon, persisnya di belakang Blok AA-1 pemakaman.
Mobil ambulans yang datang ke area pemakaman jenazah Covid-19 pada pukul 12.00 WIB siang diikuti sejumlah kendaraan pribadi.
Salah satu mobil yang mengikuti ambulans itu, berisikan anggota keluarga jenazah Covid-19 yang akan dimakamkan.
Baca: Golkar Bentuk Satgas Penegakan disiplin PROTOKOL Covid 19 Pilkada
Seorang petugas mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dengan face shield dan masker membuka pintu belakang ambulans.
Petugas tersebut memanggil sejumlah penggali kubur, yang kemudian bergegas menurunkan sebuah peti jenazah korban Covid-19.
Peti tersebut digotong menuju liang lahat yang sudah disiapkan.
Petugas ber-APD lengkap itu kemudian memberikan isyarat kepada anggota keluarga untuk menunjuk seorang perwakilan menghaturkan doa.
Seorang pria mengenakan peci, berkemeja dan bercelana bahan warna hitam kemudian menghampiri liang lahat.
Dengan cepat pria itu melantunkan shalawat untuk mengantar kepergian jenazah Covid-19 yang dikebumikan itu.
Belum selesai shalawat yang diberikan, pria itu tiba-tiba pingsan.
Para penggali kubur yang menyaksikan detik-detik pria itu pingsan bergegas menangkap tubuh lemas pria tersebut.
Kemudian pria itu kepada keluarga yang menyaksikan prosesi penguburan jenazah Covid-19 dari kejauhan.
Pemulasaraan jenazah dilanjutkan empat orang penggali kubur TPU Pondok Rangon.
Peti diletakkan di atas papan, lalu diturunkan menggunakan tali tambang. Liang lahat ditutup dengan tanah merah, penanda prosesi pemakaman telah berakhir.
Mereka kemudian disemprot cairan disinfektan sebelum istirahat.
Baca: Anies Siapkan 2 Hektare Lahan untuk Jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur, Bisa Tampung 6000 Makam
Para penggali kubur di TPU Pondok Rangon tidak mengenakan APD.
Bersentuhan langsung dengan jenazah Covid-19, mereka hanya mengenakan baju tugas bertuliskan Petugas Jasa Layanan Perorangan (PJLP) TPU Pondok Rangon.
Pengurus TPU Pondok Rangon Marton Sinaga enggan berkomentar terkait para penggali kubur yang tidak mengenakan APD.
"Saya tidak bisa bicara, nanti kena 'semprot,'" ucap Marton saat ditemui Tribun.
Terkait ketersediaan lahan kubur jenazah Covid-19 yang dikabarkan semakin sedikit, Marton enggan menanggapi.
Marton kemudian menyarankan meminta data terkait ketersediaan lahan kubur jenazah Covid-19 kepada Dinas Pertanahan dan Hutan Kota DKI Jakarta.
Menurut data yang berhasil dihimpun, ketersediaan lahan kubur jenazah Covid-19 di TPU Pondok Rangon diprediksi habis dua bulan ke depan atau pada bulan November 2020.
Kuburan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Rangon tersisa untuk 1.000 jenazah.
Hal itu berdasarkan rata-rata jenazah yang dikuburkan pada bulan Agustus - September 2020. Per hari, jumlah jenazah Covid-19 yang dikebumikan di TPU Pondok Rangon lebih dari 30 jenazah.
"Yang paling banyak itu Kamis kemarin, itu ada 40 jenazah (Covid-19) yang dikubur di sini," ucap seorang pedagang di TPU Pondok Rangon.
Sejak TPU Pondok Rangon difungsikan untuk menampung jasad pasien Covid-19 pada Maret 2020, hingga kini sudah ada delapan blok baru dibuka yang sudah terisi 2.623 jenazah.
Baca: Upaya Ambil Paksa Jenazah Covid-19 Terjadi Lagi di Batam, Kali Ini di RSUD Embung Fatimah.
1.100 liang lahat terhampar di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di sebelah sisi TPU Pondok Ranggon.
Pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Pondok Rangon terbagi untuk blok muslim dan non-muslim.
Pedagang tersebut menuturkan, dalam satu hari, ambulans pengangkut jenazah Covid-19 berdatangan ke TPU Pondok Rangon mulai dari pagi - malam hari.
Kondisi ini sudah berlangsung selama 7 bulan Covid-19 mewabah di Indonesia.
"Kadang malam banget juga (ambulans) masih datang. Sudah begini sejak Maret," ungkap dia. (tribun network/lucius genik)