Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Industri AMDK Galon Sekali Pakai Belum Memiliki Manajemen Pengelolaan Sampah yang Baik

tanpa diminta pun industri AMDK memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab atas semua sampah kemasan plastik dari produk-produk mereka.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
zoom-in Industri AMDK Galon Sekali Pakai Belum Memiliki Manajemen Pengelolaan Sampah yang Baik
WARTA KOTA/henry lopulalan
SAMPAH BKB----Warga sedang ngumpulkan sampah plastikyang tertahan di Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu(15/12/2019). Petugas setiap harinya dengan ketinggian air normal mengangkat sampah hanyut di banjirkanal skitar 30 kubik sampah untuk di buang di tempat pembuangan akhir.--Warta Kota/henry lopulalan 

“Saya berharap agar semaksimal mungkin industri AMDK mengarah ke posisi kemasan galon guna ulang yang semakin baik lagi,” ucapnya.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Edy Sutopo mendorong peningkatan dalam penggunaan kemasan galon guna ulang.

“Masyarakat kan masih banyak yang belum memiliki kesadaran untuk mau mengolah sampah dengan baik dan benar. Nah, begitu membeli galon sekali pakai, mereka akan membuang saja sembarangan sampahnya ke lingkungan. Ini akan berakibat cemaran lingkungan yang semakin bertambah,” tuturnya.

Dia mengungkapkan dari 100 persen timbulan sampah plastik di Indonesia, 69 persen dilakukan landfill, 24 persen ke laut, dan 7 persen didaur ulang. Karenanya, dia berharap upaya industri dalam pengelolaan sampah, bahan baku harus lebih ramah lingkungan dengan desain dan material produk.

Menurutnya, penanganan sampah plastik di Indonesia tidak akan maksimal tanpa adanya dukungan dari industri atau para produsennya, termasuk dari industri AMDK.

Sehingga, kata Edy, industri AMDK harus ikut mendukung edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan dampak lingkungannya.

“Industri melalui CSR-nya juga harus ikut mendukung pengembangan kelompok masyarakat pengepul sampah plastik dan mendorong pengembangan industri daur ulang plastik dan pengolahan limbah plastik,” ujarnya.

Pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor, Eko Hari Purnomo mengatakan untuk mengurangi sampah plastik, penggunaan kemasan guna ulang bisa menjadi salah satu alternatif.

Berita Rekomendasi

“Pada tingkat konsumen, pembiasaaan penggunaan wadah (tumbler) air pribadi dapat berperan besar mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai pada AMDK ukuran kecil,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas