Sosok Penyayang Keluarga Itu Kini Tiada, 'Biasanya Kalau Rinaldy Pulang, Ajak Keluarga Makan-makan'
Selain sebagai tulang punggung keluarga, pria kelahiran 1988 tersebut merupakan sosok supel, pintar, dan penuh tanggung jawab.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Rinaldy Harley Wismanu (32), manajer HRD di sebuah perusahaan kontraktor ditemukan tewas dengan tubuh dimutilasi di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 September 2020.
Sebelumnya keluarga sempat melaporkan kasus kehilangan Rinaldi beberapa hari sebelum korban ditemukan tewas.
Rinaldi dikenal sebagai sosok yang peduli oleh sejumlah kerabat dekatnya.
Rinaldy lahir dan besar di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Nologaten, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Selain sebagai tulang punggung keluarga, pria kelahiran 1988 tersebut merupakan sosok supel, pintar, dan penuh tanggung jawab.
Paman Rinaldy, Hutabarat menceritakan sejak kecil korban tumbuh dan tinggal bersama keluarganya di Nologaten.
Sehingga ia tahu betul bagaimana watak dan perilaku dari keponakannya itu.
"Dia (korban) sejak kecil kumpul sama saya dan keluarga. Anaknya pintar dan penyayang keluarga," katanya.
Berkat kecerdasannya, Rinaldy tidak kesulitan menembus ketatnya persaingan masuk ke Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca: Kejamnya Pasangan Kekasih DAF-LAS, Rinaldi Diperas Setelah Bersetubuh Lalu Dimutilasi Jadi 11 Bagian
Selepas menempuh pendidikan sekolah menengah atas (SMA), Rinaldy diketahui terdaftar sebagai mahasiswa Sastra Jepang, UGM.
Minatnya terhadap dunia sastra dan budaya Jepang menurut Hutabarat telah terlihat sejak kecil.
Banyak mainan dan ikhwal yang identik dengan budaya Jepang menjadi koleksinya.
Termasuk pedang samurai yang dijadikan penghias dinding di kamar rumahnya di Nologaten.
"Dia penyuka budaya Jepang, makanya dulu dia kuliah mengambil jurusan sastra Jepang," ujarnya.