Cerita Penggali Kubur TPU Pondok Ranggon: Baru Tahun ini Terasa Capeknya
Jumlah jenazah Covid-19 yang dikuburkan di TPU Pondok Ranggon mengalami peningkatan pada periode Juni - September.
Editor: Rachmat Hidayat
Kekhawatiran itu terutama pada diri Minar sendiri. Ia khawatir bila dirinya yang menguburkan jenazah Covid-19 bisa saja menularkan virus Covid-19 kepada keluarga di rumah."Karena penyakit ini benar-benar wabah menular. Jadi saya yang tadinya tidak waspada, saya pikir pemakaman ini pemakaman biasa," tegas Minar.
Minar memperkirakan, sejauh ini sudah ada sekira 1500 jenazah Covid-19 yang dikubur di TPU Pondok Ranggon. Jumlah ini di luar perkiraan.Awalnya, kata Minar, para penggali memprediksi jenazah Covid-19 harian yang dikuburkan di TPU Pondok Ranggon 20.
"Itu kalau kita hitung kecil saja 20 jenazah per hari. Ternyata di luar dugaan, kadang-kadang 30, ada yang satu hari itu 40, akhirnya itulah yang menjadi kekhawatiran," kata Minar.
Lahan Kubur Satu Bulan Lagi
Minar membenarkan ktersediaan lahan Kubur Jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon hampir habis. Sejauh ini, hampir seluruh lahan kubur telah digunakan. Areal pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon pun berada di bagian belakang yang dekat dengan kali.
Minar mempertanyakan, bila kondisinya seperti ini, pemakaman jenazah Covid-19 akan dikemanakan lagi."Karena lahannya sudah di pinggir kali. Di pinggir kali itu 25 meter dari kali itu tidak boleh dipakai, untuk penghijauan agar tidak terjadi longsor atau bagaimana-bagaimana," katanya.
"Kalau umpamanya merebak kayak begini benar (akan habis). Bahkan tidak sampai bulan besok sudah bisa habis," sambung dia.
Baca: Terbanyak, Dalam 2 Minggu, Petugas TPU Pondok Rangon Makamkan 40 Jenazah Pasien Covid-19 per Hari
Minar menjelaskan, bila dalam satu hari ada 20 jenazah Covid-19 yang dikubur, berarti per minggu ada 140 kali sekian petak yang digunakan. "Lahannya sudah hampir habis informasinya. Ukuran tanah yang dipakai untuk kuburan jenazah Covid-19 itu saya tidak tahu jumlah hektarnya. Kalau untuk ukuran, ada petanya," pungkas Minar.