Dampak Aksi Massa Tolak UU Cipta Kerja, Transjakarta Klaim Rugi Sekira Rp 45 Miliar
Transjakarta melaporkan kerugian imbas perusakan dan pembakaran halte layanan TJ di sejumlah titik di ibukota, pada aksi unjuk rasa tolak UU Cipta ker
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT. Transportasi Jakarta atau Transjakarta melaporkan kerugian imbas perusakan dan pembakaran halte layanan TJ di sejumlah titik di ibukota, pada aksi unjuk rasa tolak UU Cipta kerja.
Dalam keterangan yang diterima, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan, hingga pukul 20.30 WIB baru diketahui sebanyak 18 (delapan belas) halte Transjakarta rusak oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Aksi unjuk rasa ini berujung pada pembakaran dan penjarahan halte-halte Transjakarta di beberapa lokasi yakni:
1. Bundaran HI (Kor 1)
2. Sarinah (Kor 1)
3. Tosari Baru (Kor 1)
4. Tosari Lama (Kor 1)
5. Karet Sudirman (Kor 1)
6. Sentral Senen (Kor 5)
7. Senen arah P Gadung (Kor 2)
8. Senen arah HCB (Kor 2)
Baca: Sejumlah Orang Sempatkan Selfie Berlatar Belakang Kobaran Api Halte Bus Transjakarta
"Api sendiri mulai terlihat sekitar pukul 17.07 WIB. Sebelum api mulai berkobar, seluruh layanan Transjakarta sudah berhenti dioperasikan sejak pukul 16.30. Semua petugas dan pelanggan kami yang berada di lokasi juga sudah berhasil dievakuasi dengan selamat dan tidak ada korban jiwa," kata dia, Kamis (8/10/2020).
Selain membakar, massa juga merusak halte serta fasilitas di beberapa halte Transjakarta lainnya.
Adapun halte yang dirusak ialah:
1. HCB (Kor 1)
2. BI (Kor 1)
3. Gambir 1 (Kor 2)
4. Sumber Waras (Kor 3)
5. Grogol 1 (Kor 3)
6. Dukuh Atas 1 (Kor 1)
7.Petojo (Kor 8)
8. Benhil (Kor 1)
9. Rs Tarakan (Kor 8)
10. Kwitang (Kor 2)
"Estimasi kerugian yang dialami Transjakarta setidaknya sekitar Rp 45 miliar sejauh ini, kami belum mengetahui total kerugian yang dialami dengan adanya perusakan ini, tidak hanya warga yang akan kesulitan melakukan transit, karena pembangunan kembali membutuhkan waktu pada halte modern ini," jelas Nadia.
Ia melanjutkan, Transjakarta sangat menyayangkan dan mengecam keras aksi halte halte dan fasilitas warga, utamanya Bundaran HI ini.
Untuk diketahui, halte Bundaran HI sendiri baru saja diresmikan pada 25 Maret 2019, dan menjadi halte modern terintegrasi dengan Stasiun MRT.
Transjakarta saat ini masih menghitung kerugian pasti yang ditimbulkan oleh aksi anarkis yang merugikan warga DKI dalam kenyamanan menggunakan fasilitas Transjakarta.
Selanjutnya untuk layanan operasional esok hari Transjakarta masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi di lapangan.