Cai Changpang, Di Rutan Narkoba Bareskrim Cawang Bobol Tembok, di Lapas Tangerang Gali Lobang
Kaburnya Cai Changpan pada 14 September 2020 dari Lapas Tangerang bukan kali pertama, sebelumnya awal 2017 dia juga kabur dari Rutan Narkoba Bareskrim
Penulis: Theresia Felisiani
"Jadi tiap hari mereka lubangin kamar mandi itu secara pelan-pelan. Setiap selesai mengerjakannya mereka menutup lubang itu pakai penggilasan dan dihimpit pakai ember penampungan air," ucap Eko.
Eko mengakui bahwa konstruksi tembok di sel tahanan tersebut memang kurang baik.
Bahkan, kata Eko, sebelum dijadikan sel, ruangan itu merupakan tempat untuk konseling para tahanan.
"Itu kan kamar mandi, setiap harinya terkena air jadi agak lapuk temboknya," kata Eko.
Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya itu mengatakan, setelah lubang itu dirasa cukup untuk melarikan diri, Amir dan Ricky mengajak tahanan lainnya melarikan diri.
Setelah keluar dari lubang tersebut para tersangka menaiki tembok dan lompat ke permukiman warga yang berada di belakang Rutan.
"Setelah itu mereka menyebar menjadi dua kelompok. Ada yang naik angkot ke Cibinong, lalu nyambung ke Sentul dan naik travel ke Sukabumi dan ada juga yang naik angkot langsung ke Bogor," ujar Eko.
Pada saat itu, tim Bareskrim Polri hanya butuh waktu tiga hari untuk menangkap kembali Cai Changpan.
Dia ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat.
Usai kabur, penyelundup sabu ke Banten pada 2016 itu dijebloskan ke rutan dengan pengawasan ketat.
Cai Changpan lalu divonis Pengadilan Negeri Tangerang dengan hukuman mati pada Juli 2017.
Dia kemudian mendekam di Lapas Pemuda kelas II A Tangerang.
Setahun kemudian pada 2018 dia dipindah ke Lapas Kelas 1 A Dewasa Tangerang.
Di Lapas Kelas 1 Tangerang, Cai Changpang mendekam di sel bersama terpidana narkoba yang adalah warga negara asing.