Cerita Polisi yang Buru Cai Changpan di dalam hutan dan Kesaksian Kepala Desa
Kisah narapidana Cai Changpan tutup buku, anggota polisi dan kepala desa ceritakan pencarian dan penemuan jenazah Cai Changpan yang tewas gantung diri
Penulis: Theresia Felisiani
Polisi sempat kerepotan mengungkap kasus pelarian Cai Changpan dari Lapas Kelas 1 Tangerang.
Cai Changpan disebut bersembunyi di hutan yang terletak antara Tenjo dan Jasinga.
Sejak itu, polisi menyisir setiap desa menggunakan anjing pelacak.
Setidaknya ada empat desa yang disisir di Jasinga, yakni Desa Pangaud, Barengkok, Bagoang, Setu, dan Koleang.
Pencarian dilakukan dari setiap desa hingga masuk ke dalam hutan di pegunungan.
Warga pun ikut memberi petunjuk selama pencarian berlangsung.
Baca juga: Hingga Autopsi Selesai, Keluarga Cai Changpan Tak Muncul, Jenazah Masih di RS Polri Kramat Jati
Baca juga: Kekayaan Cai Changpan Sebelum Dipenjara, Istri di Bogor : Saya Belum Dapat Apa-apa
Dari beberapa keterangan, Cai Changpan memiliki sejumlah bidang tanah dan mempunyai usaha pembakaran ban.
Usaha pembakaran ban itu dikelola istrinya.
Namun, tanah dan gudang pembakaran ban itu sudah dijual sejak Cai Changpan mendekam di penjara.
"Pas dia tertangkap dulu (kasus narkoba) itu, langsung dia jual (tanah dan usaha pembakaran ban). Jadi kepolisian sudah feeling mungkin pasti akan ke wilayah kita karena dia (Cai Changpan) pernah punya tanah di sini," ungkapnya.
Sehari sebelum penemuan jenazah, seorang warga melihat Cai Changpan masuk ke gudang pembakaran itu.
Berdasarkan informasi dari warga itu, polisi langsung mengejar Cai Changpan.
"(Sehari ditemukan) iya hari Jumat, ada warga yang lihat (Cai Changpan) dia ke sini lewat hutan di wilayah gunung di desa ini. Malam Sabtu langsung penjagaan ketat perintah dari Kapolsek dan Alhamdulillah kemarin ada titik temunya," ujar dia.
Atas kejadian itu, Abdul meminta warganya lebih hati-hati menerima tamu dari luar daerah.
Sementara itu, Kapolsek Jasinga AKP Lukito Sadoto membenarkan informasi tersebut.
Namun, Lukito enggan bicara lebih banyak terkait kasus itu.
"Kalau TKP memang benar di wilayah kita, jadi kami mendampingi. Langsung ke Polda Metro Jaya," singkat Lukito melalui pesan kepada Kompas.com. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Kompas.com)