Polisi Buru Perusuh yang Fotonya Viral Bakar Halte Sarinah Saat Demo UU Cipta Kerja
Selain membakar, massa juga merusak halte serta fasilitas di beberapa halte Transjakarta lainnya.
Editor: Hasanudin Aco
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memprediksi, nilai kerugian akibat kerusuhan unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) lalu, bakal terus bertambah.
Hingga kini, Pemprov DKI Jakarta masih mendata fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum) yang rusak akibat diamuk massa saat unjuk rasa.
“Total kerugian itu berkisar Rp 55 miliar - Rp 57 miliar, itu sementara ya."
"Bisa jadi bertambah karena sedang dicek ulang,” kata Ahmad Riza Patria saat meninjau Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Sabtu (10/10/2020).
Ariza menginstruksikan jajarannya untuk segera menyelesaikan pendataan fasos dan fasum yang rusak tersebut.
Setelah itu, pemerintah akan segera memperbaiki fasilitas tersebut secara bertahap.
“Bagi yang rusak informasinya pada Hari Senin (12/10/2020) sudah bisa diperbaiki kembali."
"Dan mudah-mudahan kami bisa perbaiki tidak sampai satu bulan ya,” ujar pria yang akrab disapa Ariza ini.
Namun demikian, kata dia, Jumat (9/10/2020) dini hari petugas dari Dinas Lingkungan Hidup telah bergerak cepat membersihkan puing sisa unjuk rasa.
Dengan begitu, masyarakat Jakarta bisa kembali berkegiatan untuk melintasi ruas jalan Ibu Kota.
Selain itu, petugas juga telah membersihkan sisa perusakan di sejumlah halte Transjakarta di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.
Dia memastikan, Hari Senin (12/10/2020) armada Transjakarta bisa kembali beroperasi melayani pelanggan.
Bagi masyarakat yang biasa memakai jasa layanan Transjakarta di Koridor 1 Blok M dan Kota, bisa beralih naik kereta MRT Jakarta.
“Bisa saja naik MRT, karena di bawah (kereta bawah tanah) tidak rusak ya, atau kendaraan umum lainnya,” jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.