Diduga Terkait Bansos, Kepala Desa di Tangerang Pilih Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri
Kepala Desa (Kades) Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kepala Desa (Kades) Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Peristiwa tersebut membuat gempar warga sekitar.
Informasi yang dihimpun Wartakotalive.com, sebelum mengakhiri hidupnya pemimpin desa bernama Nesin tersebut kabarnya sempat didemo massa karena diduga tidak transparan soal bantuan sosial (bansos).
Jenazah Nesin ditemukan sudah tak bernyawa dalam kondisi tergantung pada Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Agar Pemain Tetap Bugar, Persita Tangerang Izinkan Skuat Ikut Tarkam
“Korban ditemukan meninggal gantung diri sekitar pukul 08.45 WIB,” ujar Kasubag Humas Polrestro Tangerang, Kompol Abdul Rachim kepada Wartakotalive.com, Kamis (5/11/2020).
Ia menjelaskan korban yang berusia 44 tahun ini meninggal dalam posisi diri tergantung.
Lokasi kejadiannya di toko pembuatan kursi yang berada persis di samping rumahnya di Kampung Ceger, Desa Lebak Wangi.
“Korban merupakan Kepala Desa Lebak Wangi aktif,” ucapnya.
Baca juga: Pemkot Tangerang Galakan Patroli Sikapi Lepasnya 43 Ekor Buaya di Sungai Cisadane
Rachim mengungkapkan sebelum ditemukan meninggal gantung diri korban sempat begadang dengan tetangganya yakni Husni (42).
“Jadi, saksi (Saripudin, 35, pemilik toko mebel), yang menemukan korban meninggal dunia dalam kondisi tergantung menggunakan tali,” kata Rachim.
Dirinya mengaku pihaknya belum mengetahui pemicu korban gantung diri.
Baca juga: Keputusan Bersama, Eldar Hasanovic Tinggalkan Persita Tangerang
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun, kantor Desa Lebak Wangi sempat didemo massa terkait tudingan tidak transparan dalam menyampaikan bantuan sosial.
“Pemicunya masih dalam penyelidikan,” ungkapnya.
Kini, jasad korban yang tergantung dengan tali telah dievakuasi.