Cerita Bank Sampah dan Sandiaga Uno di Bantaran Sungai Sunter
Didi dan Kelompok Tani Hutan Rumah Kaum Jayakarta ini sudah tiga tahun lamanya bergelut dengan sampah.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Sanusi
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Sandiaga Uno mengatakan, gagasan urban farming dengan konsep ekosistem terpadu budi daya ikan yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran merupakan inovasi yang memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup.
"Metode budikdamber sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan kemandirian pangan yang dilakukan warga," ujar Sandiaga Uno.
Selain manfaat ekonomi, Sandiaga berharap, kegiatan ini dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan tempat tinggal melalui kelompok tani dan usaha UMKM.
"Semoga ekonomi bisa bangkit dan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya, sehingga kita bisa bangkit,” jelasnya.
Relawan Indonesia Bersatu juga memberikan bantuan pelatihan pengelolaan budidaya pangan dari pakar pertanian.
Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut masyarakat penerima bantuan memiliki keahlian untuk menjalankannya secara mandiri dan berkelanjutan.
Untuk mendukung keberlangsungan bank sampah yang dikelola Kelompok Tani Hutan Rumah Kaum Jayakarta, Relawan Indonesia Bersatu memberikan bantuan mesin pencacah sampah.
Sebanyak 200 paket bantuan sosial juga diberikan kepada warga.
Penerima bantuan adalah warga yang tinggal di bantaran sungai Sunter yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh harian lepas dan tukang ojek tersebut.
"Semoga usaha kemandirian pangan hasil swadaya warga, dapat berperan dalam membangun perekonomian nasional, termasuk pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar," kata Sandiaga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.