TNI dan Polri Sempat Dihalangi Massa FPI Saat Hendak Copot Baliho Rizieq Shihab di Petamburan
Massa dari Front Pembela Islam ( FPI) sempat menghalau Polri-TNI saat proses pencabutan baliho tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
Pasalnya, menurut Dudung, sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan.
"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.
Tak berhenti sampai di situ, Dudung juga menegaskan tak segan mengusulkan pembubaran FPI apabila masih nekat memasang kembali spanduk dan baliho Rizieq.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," ujar Dudung.
Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.
"Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," kata dia.
Adu Mulut
Diberitakan Tribun Jakarta, adu mulut mewarnai proses pencopotan baliho dan spanduk Habib Rizieq Shihab di kawasan Petamburan tepatnya di seberang markas Front Pembela Islam (FPI), Jumat (20/11/2020) sore.
Dalam video yang diterima TribunJakarta.com, terlihat sejumlah warga berkumpul di depan Gang Petamburan 3 yang merupakan markas FPI.
Terlihat juga beberapa anggota Ormas yang mengenakan loreng abu abu berusaha menghadang aparat TNI yang sedang menurunkan baliho Rizieq di Jalan KS Tubun seberang markas FPI.
Jumlah mereka terus bertambah setelah bunyi pukulan tiang listrik diketuk berulang kali.
“Woi woi mau ngapain itu,” teriak seorang ormas FPI di lokasi.
Kala itu petugas yang merupakan anggota TNI dan Polri sempat bersitegang dengan sejumlah ormas yang ada dilokasi.