Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Adik Bunuh Kakak di Depok, Pelaku Peragakan 20 Adegan dalam Pra Rekonstruksi

Juana alias Juan (20) tersangka pembunuhan kakaknya sendiri Dendi di Depok, Jawa Barat, menjalani pra rekonstruksi

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kasus Adik Bunuh Kakak di Depok, Pelaku Peragakan 20 Adegan dalam Pra Rekonstruksi
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Pelaku Juan saat memperagakan menghantam kepala kakaknya yang sedang tertidur pulas menggunakan tabung gas elpiji tiga kilogram, Senin (23/11/2020). 

Kepada Polisi, Juana mengakui dirinya nekat menghantam kepala kakaknya menggunakan tabung gas elpiji tiga kilogram, saat korban tertidur pulas.

Baca juga: Kisah Cinta Pedagang Bakso yang Kubur Kakak di Kontrakan Depok, Pacar Pelaku : Calon Istri Sultan

Diwartakan sebelumnya, motif pelaku nekat menghabisi nyawa korban adalah lantaran tak mendapat restu untuk menikah dengan kekasihnya tercinta.

Kepada wartawan, Juana mengaku kakaknya kerap memarahinya semenjak ia meminta restu untuk menikah.

“Suka marah-marah enggak jelas terus kadang kalau salah dikit saja langsung bentak langsung marah gitu. Biasanya kalau saya jualan sepi kalau saya salah bikin bakso, langsung marah,” kata Juana di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kamis (19/11/2020) malam.

Baca juga: Fakta Baru Jasad Terkubur di Kontrakan Depok, Pelaku Kesal Korban Kerap Marah-marah Gak Jelas

Kekesalan itu pun terus dipendamnya setiap hari, hingga akhirnya Juana nekat menghabisi nyawa kakaknya.

“Waktu dia lagi tidur habis marah-marah saya pukul pakai tabung gas tiga kilogram di bagian kiri kepala satu kali, dada satu kali, dan saya sikut di bagian kelaminnya tiga kali dan saya bekap pakai bantal,” katanya.

Selesai menghabisi nyawa Dendi, Juana pun kehabisan akal untuk menyimpan jasad kakaknya.

Baca juga: Wanita Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Sumur Warga di Pancoran Mas Depok

BERITA TERKAIT

Hingga akhirnya terbesit ide untuk mengubur kakaknya di dalam kontrakan.

“Sudah habis pikir pak enggak tahu lagi mesti gimana sudah bingung. Satu hari saya gali lubang sama teman saya,” katanya.

Juana berujar, dirinya baru merapihkan lubang kubur kakaknya tiga hari setelahnya.

“Itu beli keramik setelah tiga hari melakukan pembunuhan,” ungkap Juana.

Akibat perbuatannya, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, menyebut bahwa Juana terancam dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.

“Pasal yang disangkakan Pasal 340 KUHP dan 338 KUHP yaitu pembunuhan perencanaan dengan ancaman hukuman, hukuman mati, seumur hidup, atau 15 tahun,” ujarnya.

Kronologi terungkapnya mayat dikubur di kontrakan

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas