Petugas Disebut Dihalangi-halangi Saat Tracing Covid-19 di Petamburan, FPI: Itu Tidak Benar
Doni menyayangkan adanya upaya penghalang-halangan saat petugas akan melakukan tracing dan tracking terhadap klaster penularan virus corona.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo mendapat laporan adanya usaha menghalang-halangi tracing atau penelusuran kontak virus Corona kerumunan massa dari sejumlah kegiatan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta, dan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
"Laporan peserta rapat menyebutkan, baik yang di Petamburan maupun di Megamendung, petugas kesehatan masih kesulitan melakukan pelacakan. Mereka dihalang-halangi ketika hendak masuk melakukan tracing dan tracking," kata Doni saat menggelar rapat virtual bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI, Jawa Barat, dan Banten, untuk membahas kenaikan kasus corona, termasuk dari acara Rizieq.
Beberapa acara yang dihadiri Rizieq, yakni acara Maulid Nabi di Petamburan dan Tebet, serta peresmian Pesantren di Megamendung, memang menjadi klaster corona baru.
Data yang diterima Satgas per Kamis sore 19 November tercatat wilayah Petamburan telah dilakukan swab terhadap 15 orang.
Hasilnya 7 orang positif Covid-19, termasuk Lurah Petamburan.
Sementara di Megamendung berdasarkan hasil swab antigen terhadap 559 orang, ditemukan 20 reaktif Covid-19.
Lalu di Tebet terdapat 50 orang positif Covid-19.
Doni menyayangkan adanya upaya penghalang-halangan saat petugas akan melakukan tracing dan tracking terhadap klaster penularan virus corona di Petamburan dan Megamendung.
Doni menjelaskan, semakin cepat penularan Covid-19 diketahui, maka akan memudahkan pasien menjalani pemulihan.
Baca juga: Selain Lurah Petamburan, Kapolsek Tanah Abang dan Wakilnya Juga Positif Covid-19
Namun bila terlambat, risiko tingkat kematian akan semakin tinggi, terlebih jika pasien itu memiliki penyakit bawaan.
"Tidak ada alasan bagi masyarakat menolak pelacakan kontak, penanganan kesehatan adalah sebuah kerja kemanusiaan. Tenaga kesehatan hendak memastikan gejala sakit dikenali lebih awal dan demikian juga dengan riwayat kontak pasien," kata Doni.
"Semakin cepat diketahui, penularan lebih luas bisa dicegah karena memang mayoritas penderita Covid-19 adalah orang tanpa gejala," kata dia.
Doni menekankan, salah satu cara memutus rantai penularan virus corona adalah dengan melakukan pemeriksaan, pelacakan dan perawatan yang tepat kepada pasien yang tertular.
Namun, pemeriksaan dan pelacakan ternyata tidak mudah dilakukan karena terjadi penolakan di masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.