Kadinkes Sebut Gubernur Anies dan Wakilnya Riza Patria Rutin Tes PCR hingga Terdeteksi Dini Covid-19
Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria rutin melakukan tes usap PCR, satu hingga dua minggu sekali.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Dinas DKI Widyastuti mengatakan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria rutin melakukan tes usap PCR satu hingga dua minggu sekali.
Menurut dia, karena rutinitas itu, kedua pimpinan pemerintahan di DKI tersebut cepat terdeteksi Covid-19.
"Makanya mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat," katanya Rabu, (2/12/2020).
Selain penanganan yang cepat, deteksi dini juga dapat meminimalisir penularan Covid-19 lebih luas. Karena penelusuran atau tracing kontak erat bisa dilakukan lebih awal.
“Sesuai dengan definisi dari Kemenkes bahwa kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Jadi pelacakan kontak (contact tracing) yang kami lakukan bukan menyatakan siapa yang tertular dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi siapa saja yang tertular bersama Gubernur dan Wakil Gubernur," katanya.
Meskipun demikian adanya kasus positif yang ditemukan dari contact tracing bukan berarti penularan Covid-19 berasal dari Gubernur atau Wakil Gubernur. Tetapi, menentukan klaster kasus yang bersamaan terjadi selama masa inkubasi COVID-19.
Baca juga: Hasil Tracing Setelah Gubernur Anies dan Wakilnya Terkonfirmasi Covid-19, 437 Orang Jalani Tes Usap
Widyastuti menjelaskan bahwa dari 158 kontak erat Gubernur selama periode tracing pada Selasa (1/11/2020), hasilnya adalah 5 orang positif, 111 lainnya negatif dan 42 orang masih menunggu hasil.
Sedangkan dari 279 kontak erat Wakil Gubernur selama periode tracing 28 November - 1 Desember, hasilnya adalah 19 positif, 185 negatif dan 75 orang lainnya masih menunggu hasil.
Mereka yang terkonfirmasi positif kemudian menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan sesuai dengan derajat gejala yang dialaminya.
“Sekali lagi, kami menegaskan bahwa mereka yang terkonfirmasi positif dari hasil pelacakan kontak tidak menentukan sumber penularannya adalah Gubernur ataupun Wakil Gubernur. Saat ini belum ditemukan kasus positif di antara mereka yang berinteraksi langsung dengan Gubernur baik dari keluarga maupun tim kerja setelah Gubernur dikonfirmasi positif," katanya.