Harga Kedelai Naik, Pedagang Mogok, Warga Tidak Bisa Makan Tempe Orek, Jokowi Diminta Turun Tangan
Kedelai harganya terus naik, pengusaha tempe dan tahu bersikap minta Jokowi turun tangan hingga sempat mogok produksi selama 3 hari.
Penulis: Theresia Felisiani
"Ya minta segera ada solusinya aja, biar bisa segera normal harganya," ujarnya.
Dia menyarankan, Indonesia dapat meningkatkan produksi kedelai dalam negeri ketimbang harus mengandalkan impor kedelai.
Jika ditangani dan didukung maksimal, dia yakin Indonesia mampu memenuhi kebutuhan kedelai secara mandiri tanpa harus impor.
"Ya repot si kalau sekarang ini kan kedelai lebih besar dari impor."
"Sulit kendalikan harga, maka solusi jangka panjangnya harus dapat ditingkatkan petani kedelainya. Tolong ini dipikirkan sama menteri dan Presiden Jokowi," tuturnya.
Tahu Tempe Hilang dari Pasaran
Warga Bekasi juga mengeluhkan kehilangan tempe dan tahu karena tidak ada pedagang yang menjualnya.
Makanan yang paling dicari masyarakat Indonesia itu sudah tiga hari menghilang di pasaran atau bertepatan saat Tahun Baru, Jumat (1/1/2021).
Berdasarkan pengamatan Wartakotalive.com, hingga Minggu (3/12/2021) tempe dan tahu masih tidak ada di pasaran.
Baik di pasar tradisional, maupun tukang sayur mayur dekat permukiman warga.
Kepala Pasar Kranji Baru, Amas membenarkan tempe dan tahu tidak ada di pasar sejak awal tahun 2021.
Sampai saat ini, katanya, pedagang di pasar belum ada yang menjual tempe tahu.
"Iya tidak ada yang jual sejak 1 Januari 2021 sampai sekarang," ujarnya, Minggu (3/1/2021).
Amas tak memberi penjelasan tentang tidak ada tempe tahu di Pasar Kranji Baru.