Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Aisyah, Bocah di Tangsel Hidup Sebatang Kara Setelah Ibunya Wafat Karena Covid-19

Rumah Aisyah yang terletak tepat di samping kediaman Agung Nugroho kini sepi dari aktifitas kesehariannya akibat covid-19.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Aisyah, Bocah di Tangsel Hidup Sebatang Kara Setelah Ibunya Wafat Karena Covid-19
Warta Kota/Rizki Amana
Kediaman Aisyah Alissa di Jalan Bhayangkara, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangsel. Bocah berusia 10 tahun itu kini tinggal sendiri karena sang ibu telah meninggal dunia akibat virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Ketua RT 01/18 Jalan Bhayangkara, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangsel, Agung Nugroho, prihatin melihat kondisi Aisyah Alissa yang hidup sebatang kara. 

Rumah bercat biru dengan ukuran sekira 5 X 8 meter yang berlamat di Jalan Bhayangkara Blok E 26 Nomor 15, Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi saksi bisu dari keseharian almarhumah Rina Darmakusumah (44) bersama seorang anak perempuannya, Aisyah Alissa (10).

Rumah Aisyah yang terletak tepat di samping kediaman Agung Nugroho kini sepi dari aktifitas kesehariannya akibat covid-19.

Pasalnya, Rina selaku ibu dari Aisyah meninggal dunia akibat infeksi covid-19 yang dideritanya.

 Bocah perempuan, Aisyah Alissa, hidup sebatang kara usai sang ibunda meninggal akibat Covid-19.
Bocah perempuan, Aisyah Alissa, hidup sebatang kara usai sang ibunda meninggal akibat Covid-19. ()

Sementara, sang anak Aisyah sedang menjalankan karantina di Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel.

Dari pantauan Wartakotalive.com di lokasi, tepat di depan gang rumah terpasang bendara kuning yang telah kusam bertanda lingkungan tersebut sedang berduka.

Baca juga: 20 Januari: Penambahan Pasien Sembuh Covid-19 Sebanyak 9.755 Total 763.703 Orang

Baca juga: Ibunya Meninggal Karena Covid, Aisyah Kini Sebatang Kara dan Diantar Tetangga ke RLC Untuk Isolasi

Sedangkan, tepat di halaman rumah terpasang tenda sekitar 5 X 3 meter tanpa terlihat satupun aktifitas dari kediaman Aisyah dan almarhumah ibunya.

Berita Rekomendasi

"Aisyah dan mamanya itu cuman (tinggal-red) berdua. Sabtu (16/1/2021) sore sekitar jam 5, Aisyah menangis dan minta bantuan ke Toko Madura terus orangnya lari ke tempat saya. Akhirnya saya masuk dan almarhum Ibu Rina itu sudah tergeletak di kamar dengan alas kasur, posisi kaki di bawah saat itu," kata Agung kepada Wartakotalive.com saat ditemui di kediamannya, Pamulang, Kota Tangsel, Rabu (20/1/2021).

Agung mengatakan mendapati kondisi jasad yang telah Tergeletak itu, dirinnya meminta warga sekitar untuk tidak memasuki rumah duka.

Hal tersebut ditengarai untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran infeksi covid-19 di lingkungannya mengingat almarhumah sebelum meninggal dinyatakan sedang terpapar virus corona.

Menurut Agung bukti itu semakin diperkuat usai pihak kepolisian yang datang ke rumah duka mendapati sebuah map yang berisikan hasil diagnosis penyakit yang diderita almarhumah.

"Sekitar jam 9 malam itu Polsek (Pamulang-red) dan timnya sebanyak 6 orang datang. Setelah memeriksa dan menemukan map putih dari Rumah Sakit Permata di situ juga keterangannya menyatakan bahwa kena covid-19," jelasnya.

Pasca semeninggalnya sang ibu, Agung meminta kepada pihak terkait untuk mengecek kondisi Aisyah.

Kemudian, Aisyah dilakukan pengecekan melakukan rapid test dan dinyatakan negatif.

Baca juga: 20 Januari: Penambahan Pasien Sembuh Covid-19 Sebanyak 9.755 Total 763.703 Orang

Baca juga: Ibunya Meninggal Karena Covid, Aisyah Kini Sebatang Kara dan Diantar Tetangga ke RLC Untuk Isolasi

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas