Aisyah Menangis Meminta Bantuan Saat Ibunya Meninggal karena Covid-19, Kini Dia pun Dirawat di RLC
Mereka tidak berani mendekati jasad Rina karena khawatir jika almarhumah dalam kondisi positif Covid-19.
Editor: Dewi Agustina
Dari suaranya, anak kelas IV itu terdengar ceria. Ia tidak canggung menjawab pertanyaan tentang kondisinya.
"Baik, enggak ada sakit-sakit. Lagi istirahat," tutur Aisyah.
Ia pun menceritakan kesehariannya di tempat karantina yang dibangun sejak pertengahan April 2020 lalu itu.
Aisyah juga dekat dengan teman sekamarnya di RLC.
"Senam, main, main badminton sama istirahat. Badminton buat main biasa saja. Kalau sorenya makan," ujarnya.
Meski suaranya terdengar jelas, dan mengaku sudah tidak sedih lagi, Aisyah hanya menjawab dengan singkat setiap pertanyaan yang dilontarkan.
Aisyah mengatakan, dirinya hanya berdua dengan sang ibu, keluarga lainnya tinggal di Jakarta dan Bangka Belitung.
"Cuma sama mama, berdua doang, ayah sudah meninggal duluan. Ada paling di Jakarta sama Bangka Belitung, eyang tiri," katanya.
Aisyah sempat bingung saat ditanya akan pulang ke mana setelah selesai karantina.
Baca juga: KPK Cium Praktik Rasuah Lain di Kemensos Selain Pengadaan Bansos COVID-19
Ia sempat menjawab "enggak tahu", namun setelahnya ia menjawab lagi Aisyah ingin pulang ke rumah.
Dia bilang akan ada kakaknya, yang menjemput.
Aisyah mengaku memiliki dua orang kakak, salah satunya Kak Alma (21).
"Ke kontrakan dulu. Nanti ada keluarga yang datang. Kak Alma iya tinggal sama eyang," katanya.
Sejak sang ibu sakit sampai meninggal, Kak Alma sering menghubunginya.