Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Terakhir Warga Ciampea yang Rumahnya Tanpa Aliran Listrik

Senyum sumringah terpancar dari seorang warga Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor bernama Yoyoh, Rabu (3/2/2021).

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Kondisi Terakhir Warga Ciampea yang Rumahnya Tanpa Aliran Listrik
tribunbogor.com
Ini Kondisi Terakhir Warga Ciampea yang Rumahnya Tanpa Aliran Listrik 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Senyum sumringah terpancar dari seorang warga Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor bernama Yoyoh, Rabu (3/2/2021).

Senyum sunringah Yoyoh itu tak terlepas dari PLN yang telah memasang listrik di rumah dengan luas 50 meter persegi.

Yoyoh mengaku senang lantaran tidak takut lagi akan kegelapan apabila malam hari telah tiba.

"Senang, gembira perasaannya. Karena sudah tidak gelap lagi rumahnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Yoyoh menjelaskan bahwa dirinya kerap dihantui perasaan takut apabila cuaca sedang tidak bersahabat.

"Perasaan takut itu sebelumnya kalau hujan gede, kalau ada angin, genteng pada merosot gitu ya. Ngeri di sini," bebernya.

BERITA REKOMENDASI

Yoyoh menegaskan bahwa dia bersama anaknya bernama Ade Supriyatna telah hidup puluhan tahun tanpa listrik.

"Dari sebelum ini, dulu itu pakai genteng sekarang diganti asbes. Gentengnya itu dibawa dari rumah yang lama Warong Borong. Dulu bapak kan di sana. Ini sekitar 10 tahun," ungkapnya.

Terkait urusan air, Yoyoh mengatakan bahwa dirinya memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

"Ngambil air itu di sungai harus turun dulu ke bawah. Lewat jalan belakang kebun-kebun," paparnya.

Selama puluhan tahun, Yoyoh hanya ditemani radio yang dijadikan media hiburan dalam mengisi waktu luang.


"Saya tidak pernah nonton tv. Dulu itu di rumah yang lama sering nonton tv," paparnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Yoyoh bekerja serabutan misal seperti mencuci pakaian di rumah orang dan membuat kue pesanan.

Sementara, anaknya berprofesi sebagai tukang urut keliling. Setiap kali panggilan urut, Ade Supriyatna mendapatkan upah Rp 30 ribu.

Kondisi rumah Yoyoh cukup memprihatinkan, di ruang tamunya beralaskan keramik, sedangkan untuk kamar tidur dan dapur masih beralaskan tanah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas