Penjualan Rapid Test Antibodi dan Antigen Mandiri di Pasar Pramuka Naik 10 Persen
Penjualan alat rapid test antibodi mandiri di Pasar Pramuka, Jakarta Timur mengalami peningkatan lima sampai sepuluh persen.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan alat rapid test antibodi mandiri di Pasar Pramuka, Jakarta Timur mengalami peningkatan lima sampai sepuluh persen.
Menyusul kasus positif Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi, membuat alat test Covid-19 mandiri itu dijual umum.
Satu di antaranya di Pasar Pramuka, yang merupakan sentra penjualan alat medis di Jakarta Timur.
Baca juga: New Normal, Pedagang Pasar Obat Pramuka Siap Taati Aturan
Para pedagang menjual alat rapid tes antibodi mandiri dan rapid test antigen mandiri dengan harga bervariatif.
Untuk alat rapid test antibodi mandiri berkisar Rp 30 ribu.
Sementara rapid test antigen mandiri dijual mulai harga Rp 60 ribu sampai Rp 80 ribu.
"Kalau di kami ini (jual) rapid antibodi maupun rapid antigen. Tapi rata-rata enggak sebanyak kayak di rumah sakit. Kalau untuk alat rapid test antibodi sendiri paling untuk warga yang ingin mengetahui apakah dirinya terindikasi atau tidak dari Covid-19," kata Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon kepada awak media, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Menkes akan Terbitkan Aturan Vaksin Gotong Royong dan Penggunaan Rapid Antigen
Sejak saat itu, Yoyon mengatakan peningkatan penjualan melonjak hingga 10 persen.
Meski belum signifikan, namun peningkatan sudah terlihat lantaran hingga hari ini sejumlah warga masih mencari alat rapid test antibodi mandiri.
"Rapid test antibodi banyak dicari karena harga yang murah dan simpel. Harga rapid test antibodi sekitar Rp 30 ribu, rapid antigen sekitar Rp 60ribu, angka ini bisa terjangkaulah di masyarakat. Penjualan ada kenaikan tapi tidak signifikan, paling hanya 5-10 persen saja," lanjutnya.
Baca juga: Pemprov DKI Akan Rapid Antigen Korban Banjir yang Tempati Posko Pengungsian
Senada, Alfedri, pedagang lainnya turut mengatakan hal serupa.
Meski belum signifikan, penjualan alat rapid test antibodi mandiri di kiosnya juga mengalami peningkatan.
"Yang dijual rapid antigen dan antibodi. Untuk pembelian tergantung konsumen juga, biasanya ada klinik dan masyarakat biasa yang ke sini. Tapi paling banyak dicari rapid antibodi. Sejauh ini ada kenaikan penjualan tapi enggak signifikan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dijual Bebas, Penjualan Rapid Test Antibody Mandiri Naik 10 Persen di Pasar Pramuka,