Cegah Terjadi Korsleting Listrik, PLN Lakukan Pemadaman di Sejumlah Titik Banjir di Cipinang Melayu
Listrik di Cipinang Melayu, Jakarta Timur dipadamkan untuk menghindari terjadinya korsleting akibat bajir.
Editor: Adi Suhendi
![Cegah Terjadi Korsleting Listrik, PLN Lakukan Pemadaman di Sejumlah Titik Banjir di Cipinang Melayu](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/petugas-pln-sedang-memastikan-listrik-di-daerah-banjir-cipinang-melayu.jpg)
Akibat kondisi tersebut, menurut Yusmada area yang terdampak akibat hujan sangat besar baik di wilayah Timur maupun Selatan.
"Akibat hujan ini sempat terjadi genangan-genangan terutama di area timur aliran Kali Cipinang dan area dari DAS Mampang Tebet," ujarnya.
Drainase tak mampu menampung
Terkait banyaknya genangan, Yusmada menjelaskan bila drainase di DKI Jakarta didesain untuk curah hujan 50-100 mm/ hari.
Sehingga dengan tingginya curah hujan bahkan melebihi 100 mm/ perhari sudah bisa dipastikan akan terjadi genangan.
"Sistem drainase kita itu didesain curah hujan 50-100 mm/ perhari. Makanya kalau terjadi hujan ekstrim tadi 160 mm/ hari atau 130 mm/ hari tentu akan meluap," ujarnya.
Baca juga: 9 RT di Kembangan Utara Jakarta Barat Tergenang Banjir
Meskipun begitu, menurut Yusmada sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta kunci sukses penanganan genangan adalah tidak ada korban dan penangananya harus diselesaikan dengan target dalam 6 jam setelah hujan berhenti dan air sungai surut.
"Kami laporkan bahwa hujan yang kemarin siang umumnya di daerah-daerah misalnya di jalan raya, di saluran-saluran mikro perkampungan itu sekitar pukul 17.00 WIB kemarin sudah surut," katanya.
"Begitu juga dengan hujan tadi malam dini hari, sekira pukul 09.00 WIB sudah surut," lanjut dia.
Cipinang Melayu masih terendam
Dari sekian banyak wilayah, menurut Yusmada hanya ada satu dua wilayah yang masih banjir.
Seperti di daerah Cipinang Melayu.
Baca juga: Tembok Rumah Warga yang Berbatasan dengan Kali Cipinang Jebol, Banjir Makin Parah
"Cipinang Melayu itu karena besarnya intensitas aliran Kali Sunter termasuk juga hujan yang di Halim," ujarnya.
Bahkan menurut dia, sampai saat ini dari pos pantau Sunter Hulu masih tetap siaga 1.