PSI Ingatkan Gubernur Anies, Lalai Atasi Banjir Bisa Menyengsarakan Rakyat Kecil
PSI mengingatkan Gubernur Anies Baswedan bahwa kelalaiannya mengatasi banjir telah menyengsarakan rakyat kecil Jakarta.
Editor: Hasanudin Aco
![PSI Ingatkan Gubernur Anies, Lalai Atasi Banjir Bisa Menyengsarakan Rakyat Kecil](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cipinang-melayu-kembali-terendam-banjir_20210219_195929.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengingatkan Gubernur Anies Baswedan bahwa kelalaiannya mengatasi banjir telah menyengsarakan rakyat kecil Jakarta.
Rakyat kecil yang paling menderita saat banjir menerjang rumah-rumah mereka.
“Banjir menambah penderitaan rakyat kecil. Ketika pandemi datang, beban hidup mereka sudah berat. Apalagi ditambah banjir sekarang. Ini yang seharusnya menjadi keprihatinan Gubernur Anies Baswedan,” kata Sekretaris DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, Minggu (21/2/2021).
Elva melanjutkan, dari pengalamannya turun ke lokasi banjir, kebanyakan rakyat kecil tidak punya lantai atas untuk menyelamatkan barang-barang.
Baca juga: Jakarta Kebanjiran, 1.361 Jiwa Mengungsi, Ini Penyebabnya Menurut Gubernur Anies
Akibatnya, banyak barang mereka yang hancur atau rusak karena terendam.
Lebih menyedihkan lagi kalau yang rusak itu adalah barang yang sehari-hari dipakai untuk mencari nafkah.
Misalnya gerobak jualan
“Begitu banjir selesai, mereka harus mengeluarkan uang lagi untuk mengganti barang yang rusak. Jika mengingat hal ini, Gubernur Anies pasti lebih serius berupaya mencegah banjir. Jangan-jangan mereka memang tak pernah mengingat rakyat kecil,” lanjut Elva.
Di bawah Gubernur Anies, DKI Jakarta menghapus program normalisasi sungai, menggantinya dengan naturalisasi.
“Tapi, naturalisasi sungai ini cuma wacana, tidak dikerjakan di lapangan. Akibatnya banjir kian memburuk dan rakyat kecil yang paling tedampak," lanjut Elva.
Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada kerja-kerja mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.
Banjir terjadi secara merata di banyak wilayah Jakarta pada Sabtu 20 Februari 2021.
Ketinggian air bervariasi, dari 30 cm sampai 3 meter.
Sekitar 1.300 warga harus dievakuasi dari rumah masing-masing.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.