Bekasi Memulai Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, Ini Penjelasan Wali Kota
Terdapat 110 sekolah swasta/negeri tingkat SD dan SMP yang memulai kegiatan pembelajaran tatap muka.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi resmi membuka kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Kebijakan ini selanjutnya disebut adaptasi tatanan hidup baru (ATHB) Satuan Pendidikan.
ATHB-SP sudah dimulai sejak, Senin (22/3/2021) kemarin.
Terdapat 110 sekolah swasta/negeri tingkat SD dan SMP yang memulai kegiatan pembelajaran tatap muka.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memiliki alasan tersendiri mengapa pihaknya, mengeluarkan kebijakan tersebut.
Baca juga: Ini yang Dipertimbangkan Memilih Sekolah Anak Saat Belajar Mulai Tatap Muka
Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, alasan utamanya ialah kebutuhan terhadap sistem pembelajaran yang efektif selain daring yang sudah berjalan kurang lebih setahun.
"(Alasan) pertama kebutuhan akan sekolah tatap muka. Karena daring itu kita tahu sendiri anak-anak banyak yang merasa tidak efektif dan satu lain hal," kata Rahmat, Selasa (23/3/2021).
Kedua lanjut dia, situasi sebaran Covid-19 di Kota Bekasi.
Berdasarkan data sebaran, hampir kurang lebih 92 persen wilayah tingkat RT masuk kategori zona hijau.
"Kita ada 7000-an RT, dari jumlah itu sekarang yang terdata zona merah ada sekitar 540-an, artinya kan itu sekitar 92 persen yang zona hijau," paparnya.
Tingkat zona kerawanan sebaran Covid-19 dilihat dari, jumlah warga di suatu RT yang terkonfirmasi Covid-19.
Pepen menyebutkan, dibukanya pembelajaran tatap muka ialah, sebagai bentuk upaya mengembalikan kondisi kehidupan warga di sektor pendidikan.
"Kita berupaya meyakinkan, Covid-19 kita kendalikam bersama-sama, anak-anak jalan dan pulang sekolah dijemput, mebawa bekal masing-masing, sehingga sama-sama diawasi," tegasnya
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Wali Kota Bekasi Ungkap Alasan Buka Pembelajaran Tatap Muka di 110 Sekolah Mulai Senin Kemarin