Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sutiah Terjatuh Saat Larikan Diri dari Ledakan Kilang Balongan: Kayak Mengejar Apinya, Panas

Sutiah (67), warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbangun dari tidurnya pada Minggu (28/3/2021) malam pukul 23.00

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sutiah Terjatuh Saat Larikan Diri dari Ledakan Kilang Balongan: Kayak Mengejar Apinya, Panas
tribunnews.com, Lusius Genik
Sutiah (67), warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, saat ditemui di kediamannya. Wanita paruh baya ini menjadi saksi dahsyatnya ledakan Kilang Balongan milik PT. Pertamina 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutiah (67), warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbangun dari tidurnya pada Minggu (28/3/2021) malam pukul 23.00 WIB. 

Wanita paruh baya itu terbangun lantaran mendengar huru-hara aksi demo ratusan warga Desa Sukaurip di depan Wisma Jati milik PT. Pertamina yang berada di Kecamatan Balongan.

"Saya keluar (rumah) jam 11 malam. Itu sudah banyak orang di sini (Wisma Jati)," kata Sutiah kepada tribunnews.com di kediamannya, Desa Sukaurip blok Wisma Jati, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (30/3/2021). 

"Warga pada ngamuk semua. Ada mungkin 200 orang, banyak," imbuh Sutiah.

Malam itu ratusan warga Desa Sukaurip menggelar unjuk rasa di depan Wisma Jati Balongan

Mereka meradang lantaran sejak sore hari telah mencium bau limbah gas yang diduga kuat bersumber dari salah satu tangki kilang minyak milik PT Pertamina.

Biasanya, kata Sutiah, bau limbah gas dari kilang minyak Pertamina di Balongan tidak memasuki pemukiman warga Desa Sukaurip blok Wisma Jati.

Baca juga: Cerita Teja saat Kilang Minyak Balongan Terbakar: Langit Kayak Kelihatan Ambles, Wah Ngeri

Berita Rekomendasi

"Warga pengennya limbahnya engga bau di sini. Minta penjelasan. Biasanya engga ada bau limbah gas. Jarang. Kemarin baunya tajam," ujar Sutiah. 

Kilang Balongan milik PT Pertamina masih terbakar. Kepulan asap hitam pekat terus membumbung tinggi ke udara seiring terjadinya letupan api pada sumber ledakan.
Kilang Balongan milik PT Pertamina masih terbakar. Kepulan asap hitam pekat terus membumbung tinggi ke udara seiring terjadinya letupan api pada sumber ledakan. (Tribunnews.com/Lusius Genik Lendong)

Aksi demo warga Desa Sukaurip malam itu berlangsung anarkis. 

Mereka marah karena Pertamina menanggapi santai laporan terkait bau gas yang menyelimuti pemukiman mereka.

Kaca-kaca jendela Wisma Jati Balongan dihujani batu, pecah dan berserakan. 

Sekuriti yang menjaga Wisma Jati bahkan sampai melarikan, takut terkena amukan warga.

"Polisi-tentara akhirnya datang semua. Laporan orang sini, Pertamina laporan karena warga pada ngamuk semua," tutur Sutiah.

Saat jajaran TNI-Polri tiba di lokasi unjuk rasa, Sutiah kemudian dievakuasi. 

Evakuasi dilakukan lantaran bau gas yang menyelimuti Desa Sukaurip mengakibatkan sebagian besar warga mengalami sesak nafas dan jatuh pingsan. 

"Nafasnya sesak, banyak juga dialami warga. Yang pada demo semalam marah karena ini (bau gas), akhirnya mecahkan kaca-kaca Wisma Jati," jelas Sutiah.

Sutiah kemudian dievakuasi seorang anggota TNI ke Jalan Raya Balongan

Saat itu kira-kira pukul 00.30 WIB atau 15 menit sebelum Kilang Balongan meledak pada Senin (29/3/2021) dini hari.

Api dengan asap hitam pekat masih membumbung tinggi di kilang minyak Balongan yang dikelola RU VI Pertamina di Kecamatan Balongan, Indramay,u, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) pagi.
Api dengan asap hitam pekat masih membumbung tinggi di kilang minyak Balongan yang dikelola RU VI Pertamina di Kecamatan Balongan, Indramay,u, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) pagi. (Screenshot Youtube)

"Waktu kejadian itu saya lagi ada di depan (Jalan Raya Balongan). Kan pada mengungsi, saya salah satu yang diungsikan. Pada ngungsi tiba-tiba meledak gitu," kenang Sutiah.

Melihat ledakan Kilang Balongan, warga yang berada di Jalan Raya Balongan lantas berhamburan karena panik.

Digambarkan Sutiah bahwa ledakan begitu dahsyat. 

Api yang disebabkan ledakan bahkan seakan mengejar dirinya.

"Panik banget warganya, juga aparat. Meledak, kayak mengejar apinya, panas. Jadinya kan takut. Saya tidak bisa menggambarkan, ada semburan besar banget," tutur Sutiah. 

Saat kejadian, banyak warga yang jatuh dan pingsan. Namun banyak juga yang berhasil melarikan diri.

Sementara Sutiah, dengan tubuh yang sudah renta, juga berusaha melarikan diri. 

Saat berjalan perlahan menjauhi lokasi Kilang minyak yang meledak, Sutiah terjatuh. 

"Saya jatuh saat berjalan. Kan kesandung akhirnya jatuh, ada luka di dengkul (kanan)," tutur Sutiah.

Beruntung salah seorang tetangganya di Desa Sukaurip saat itu menyelamatkan Sutiah.

Wanita paruh baya itu kemudian berhasil dievakuasi dengan selamat.

"Pas jatuh kan saya tidak bisa bangun, sama tetangga akhirnya dicangking (digendong). Naik motor, dievakuasi," kenang Sutiah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas