Korban Dugaan Penipuan Bertambah, Mantan Pemain Timnas Sepakbola Kembali Dipolisikan
Mantan pemain Timnas Sepakbola, Nuralim kembali dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota kasusnya masih sama dugaan penipuan rekrutmen TKK Pemkot Bekasi
Penulis: Theresia Felisiani
"Abang akui, jadi abang ini sebagai alat aja kalau disebut mediator, mediatorlah kasarnya begitu (calo rekrutmen TKK)," kata Nuralim.
Mantan palang pintu pertahanan skuat Persija Jakarta era 1996 hingga 2000-an awal ini menegaskan, soal uang masuk yang diminta dari calon pegawai TKK juga benar adanya.
Dia bahkan mengakui, menandatangani serah terima uang biaya masuk calon pegawai TKK yang mencapai puluhan juta.
Pria yang akrab disapa Jabrik ini mengatakan, uang tersebut kemudian diserahkan ke seorang bernama Esa yang menjadi calo rekrutmen TKK Pemkot Bekasi.
"Menyangkut istilah abang ada penipuan, di sini abang memang mengakui bahwa abang menerima calon TKK dengan tanda terimanya abang di kwitansi atau apa," kata Jabrik saat dijumpai, Rabu (7/4/2021).
"Tapi data sama uangnya itu langsung abang serahkan ke yang namanya pak Esa, jadi di sini saya sebagai alat untuk menjembatani calon TKK ke pak Esa," ucapnya.
Baca juga: Reaksi Wali Kota Rahmat Effendi Soal Penipuan Mantan Pemain Timnas Sepakbola Sekaligus Anak Buahnya
Nuralim menjelaskan, sosok bernama Esa merupakan temannya. Dia dikenal sebagai relasi dari sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.
"Abang percaya sama beliau, karena dia yang menjanjikan sedikitpun bukan abang yang menawarkan untuk calon TKK bekerja," tuturnya.
Hanya Niat Membantu
Nuralim mengaku tidak ada niat sedikitpun untuk menipu orang.
Hal ini dikatakan usai dirinya, dilaporkan ke polisi atas tuduhan dugaan penipuan rekrutmen pegawai Tenega Kerja Kontrak (TKK) Pemerintah Kota Bekasi.
"Menyebar berita-berita kalau Nuralim ini penipu calon TKK, jujur secara pribadi saya enggak ada niatan untuk menipu," kata Nuralim saat dijumpai, Rabu (7/4/2021).
Pria berjuluk Jabrik ini menjelaskan, keterlibatannya dalam praktik percaloan rekrutmen pegawai TKK murni atas permintaan seorang oknum bernama Esa.
Niat dia mencarikan atau merekomendasikan calon TKK dengan membantu menjembatani ke oknum pria bernama Esa, hanya sebatas ingin membantu warga yang ingin bekerja.