Gelar Unjuk Rasa Peringati May Day, Buruh Bawa Nisan Makam 'RIP UU Cipta Kerja'
Massa dari unsur buruh dan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka peringati May Day/hari Buruh Internasional.uruh membawa replika nisan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari unsur buruh dan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka peringati May Day alias Hari Buruh Internasional.
Aksi terpusat di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021).
Dalam aksi penyampaian aspirasi kali ini, elemen buruh membawa replika nisan makam.
Satu diantaranya bertuliskan R.I.P (Rest In Peace) UU Cipta Kerja.
Baca juga: Massa Buruh dan Mahasiswa Mulai Berkumpul di Sekitar Istana Negara
Baca juga: 6.300 Personil Gabungan Diterjunkan Amankan Aksi Unjuk Rasa Buruh di Kawasan DKI Jakarta
"Aksi perayaan May Day ini tema kami usung adalah gelegar perlawanana terhadap UU Omnibus Law. Tuntutan kami batalkan dan cabut UU Cipta Kerja Omnibus Law," terang Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz di lokasi.
Setidaknya ada dua tuntutan yang disuarakan kaum buruh dalam May Day hari ini.
Pertama, desakan mencabut atau membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Buruh meminta para hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dapat memenangkan uji formil dan materiil yang diajukan kaum buruh.
Sementara isu kedua, meminta berlakukan kembali Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) di tahun 2021.
Adapun kata Riden, aksi unjuk rasa kaum buruh hari ini akan diperpendek. Mengingat pelaksanaan dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Aksi giliran bagi KSPI-FSPMI digelar hanya sampai pukul 13.00 WIB.
"Durasi aksi kami lagi - lagi karena kami menaati prokes Covid-19, kami melakukan aksi dari 09.30 - 13.00 WIB," katanya.
"Jadi durasi kami pendekan karena menghindari supaya kesehatan kita semua tetap terjaga," sambung dia.