Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Anies Baswedan dan Jajarannya Disentil Anggota Komisi IX
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP kritik keras Gubernur Anies Baswedan dan jajarannya yang dinilai tak bisa antisipasi kerumunan Pasar Tanah Abang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (1/5) viral di media sosial.
Para pengunjung nampak tak memiliki jarak satu sama lain, saling berhimpitan dan tak menjalankan protokol kesehatan.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo pun mengkritik keras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya yang dinilai tak bisa mengantisipasi kerumunan itu.
"Aparat pemerintah di daerah tidak siap terhadap antisipasi gejolak membludaknya Pasar Tanah Abang. Ketidaksiapan ini terlihat dari tidak adanya penyekatan, tidak ada penutupan pintu-pintu masuk transportasi menuju ke Tanah. Semua dilakukan setelah adanya kerumunan yang banyak di area Pasar Tanah Abang," ujar Rahmad, dalam keterangannya, Senin (3/5/2021).
Baca juga: 670 Petugas Gabungan Patroli Jalan Kaki di Pasar Tanah Abang, Tegur Setiap Kali Ada Kerumunan
Rahmad mengatakan seharusnya segera dilaksanakan konsolidasi antara gubernur, satgas daerah dan aparat keamanan sehingga penumpukan atau kerumunan masyarakat bisa dicegah.
Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah, itu juga menyebut semestinya ada antisipasi yang dilakukan oleh Pemprov DKI.
Satu di antaranya dengan sosialisasi ke masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan jika berkunjung ke pusat-pusat perbelanjaan.
"Semestinya bisa dikonsolidasikan, dipersiapkan dengan baik menyikapi lonjakan pengunjung ke Pasar Tanah Abang," kata Rahmad.
Dia pun menyayangkan terjadinya kerumunan masyarakat di Pasar Tanah Abang.
Menurutnya penting bagi aparat keamanan untuk melakukan penyekatan, sehingga tidak semua masyarakat berkerumun.
"Saya kira kejadian di Pasar Tanah Abang sangat disayangkan. Mestinya pintu-pintu masuk menuju pasar Tanah Abang bisa direlokasi, dialihkan untuk sementara tidak masuk dulu ke pasar Tanah Abang karena memang situasi tidak memungkinkan," ungkapnya.
"Saya mendesak perlu koordinasi aparat kepolisian dan TNI untuk melakukan penyekatan-penyekatan sampai sore diantisipasi jangan sampai masuk dulu ke Tanah Abang, ini perlu dilakukan," tambah Rahmad.
Baca juga: Kisah Guru di Pedalaman Jembrana, Mengajar di Sekolah yang Mepet Hutan
Lebih lanjut, dia juga mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan diri ke pasar atau pusat-pusat perbelanjaan di tengah pandemi Covid-19.
Kerumunan menurutnya haruslah dicegah untuk terjadi.
"Jangan sampai kerumunan itu terjadi lagi. Ingat, yang paling efektif itu adalah menetapkan prokes. Kita juga himbau warga masyarakat jangan paksakan untuk ke pasar Tanah Abang, atau pasar lain yang sangat ramai," tandasnya.