Cerita Mereka yang Tetap Mudik Lebaran (II), Rendi Majukan Waktu Kepulangan
Banyak pemudik menyiasati aturan pengetatan mudik, satu di antaranya dengan memajukan waktu mudik.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Alasannya tetap mudik, karena sebelum melakukan perjalanan, Rendi diwajibkan menjalani serangkaian pemeriksaan Covid-19.
Atas dasar itu, dia pun optimistis tidak akan menjadi sumber penularan virus Covid-19 setibanya di kampung halaman.
"Dengan kita di stasiun ini kan menjalankan antigen, rapid test, GeNose, dan kita ikuti semua prosedurnya. Dengan mengikuti prosedur ini saya yakin aman dari Covid-19," ujar Rendi.
"Ini juga alasan saya memilih moda transportasi kereta api, karena semuanya harus melalui tahapan prokes yang ketat," sambung dia.
Pertanyakan Fungsi Pemeriksaan Covid-19
Rendi, sebelum berangkat ke Kota Banjar, telah melalui serangkaian pemeriksaan Covid-19.
Hasil Swab Antigen dan pemeriksaan Covid-19 menggunakan GeNose membuat Randi mengucap syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Alhamdulillah hasilnya negatif, jadi bisa pulang ke Banjar," katanya singkat.
Rendi mengungkapkan, sengaja pulang ke Banjar pada tanggal 3 Mei lantaran mengetahui adanya larangan mudik yang akan berlaku mulai 6-17 Mei.
Baca juga: H-2 Larangan Mudik, Keberangkatan Penumpang di Terminal Terpadu Pulo Gebang Tembus 1.000 Orang
Menurutnya, sebelum larangan benar-benar berlaku, dia harus segera pulang.
"Saya pulang hari ini karena tanggal 6 Mei sudah dilarang. Kita lebih cepat sebelum benar-benar dilarang. Nanti kalau udah lewat tanggal 5 Mei, enggak bisa mudik, enggak bisa kumpul sama keluarga," ujar Rendi.
Dia mengaku tidak ingin bernasib seperti tahun lalu.
Di mana Rendi, gagal mudik di Hari Raya Idul Fitri akibat situasi pandemi Covid-19.
"Masa mau sama kayak tahun lalu enggak sempat mudik pas lebaran. Jadi sekarang pulang lebih awal karena masih bisa untuk mudik, keburu dilarang," ujar Rendi.