Kapolda Metro Jaya: Sebelum Larangan Mudik Diberlakukan, 1 Juta Orang Keluar-Masuk Jabodetabek
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan sebanyak 1 juta orang melakukan perjalanan keluar dan masuk DKI Jakarta sebelum larangan mudik di
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan sebanyak 1 juta orang melakukan perjalanan keluar dan masuk DKI Jakarta sebelum larangan mudik diberlakukan.
Diketahui, aturan larangan mudik itu berlaku 6-17 Mei 2021.
"Sebelum dilakukan pemberlakuan larangan mudik, jumlah kendaraan keluar masuk di gerbang tol baik Cikupa maupun Cikarang Barat sekitar 700 ribu kendaraan. Kemudian data penumpang melalui kereta api dan udara itu sekitar 300 ribu," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021).
Para pemudik, dikatakan Fadil, juga terdiri dari pengemudi sepeda motor yang melintas dari wilayah Kedungwaringin menuju ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"itu puncaknya terjadi satu minggu terakhir, di mana sekitar 100 sampai 200 ribu masyarakat yang tetap nekat untuk pulang," katanya.
Maka itu, untuk mengantisipasi arus balik lebaran, Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan Kodam Jaya untuk melakukan skrining terhadap setiap orang yang masih DKI Jakarta.
Baca juga: Kapolda Metro Sebut Larangan Mudik Berhasil Kurangi 50 Persen Warga Keluar Jakarta
Setiap orang yang akan masuk Jakarta akan dites sebanyak dua kali, dites di perjalanan saat orang akan masuk Jakarta dan ketika sudah sampai di tempat tujuan di ibu kota.
Ditambahkan Fadil, warga yang diperbolehkan masuk akan terus diawasi gugus tugas tingkat RT/RW yang dikoordinasi oleh Camat, Lurah, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.
"Mengapa kita mengambil langkah 2 pencegahan berbasis komunitas untuk mengefektifkan 3T: testing, tracing, treatment. Mudah-mudahan kondisi Covid-19 terkendali di Jakarta dengan antisipasi dini, bisa kita terus jaga bersama," pungkasnya.