Sekelumit Kisah Awak Bus Sekolah Bantu Evakuasi Pasien Covid-19: Dehidrasi Hingga Kekurangan Oksigen
Awak Bus Sekolah berbagi cerita pengalaman mereka saat evakuasi pasien Covid-19, mulai dari dehidrasi hingga huni Wisma Atlet karena terpapar corona.
Penulis: Theresia Felisiani
Awak bus sekolah lainnya, Sukoco (31) mengakui hal serupa.
Sukoco juga awalnya merasa tidak nyaman saat memakai hazmat.
Bahkan, Sukoco pernah mengalami dehidrasi saat mengevakuasi pasien Covid-19 ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Terik panas matahari ditambah tubuh dibalut baju hazmat, Sukoco pun mengalami dehidrasi berat.
“Kejadiannya beberapa bulan lalu. Waktu itu lagi nunggu antrean di Wisma Atlet. Cuasa lagi panas banget, pake hazmat pula. Saat itu saya sudah empat jam pakai hazmat. Saat itu saya mengalami dehidrasi,” ungkapnya.
Akhirnya Sukoco menuju lokasi yang jauh dari tempat evakuasi pasien Covid-19.
“Saya nggak kuat. Mata berkunang-kunang. Rasanya karena kurang asupan oksigen ke otak,” ujarnya.
Di lokasi yang agak jauh, Sukoco membuka baju hazmat dan isirahat.
“Sudah nggak mikir panjang, copot hazmat, rebahan. Saya tidurannya di lapangan rumput, menjauh dari Tower 6 Wisma Atlet,” ujarnya.
Setelah kondisi mulai pulih, Sukoco pun kembali beraktivitas.
Sejak Awal Pandemi Covid-19, Total 61 Awak Bus Sekolah UPAS Dishub DKI Jakarta Terpapar Virus Corona
Sejak awal pandemi Covid-19, ditotal ada sebanyak 61 awak bus terpapar virus corona.
Diketahui, tugas para awak bus sekolah Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta ini yakni mengevakuasi pasien Covid-19.
Sehingga, para awak bus sekolah membuat mereka rawan terpapar Covid-19.
Hal itu dibenarkan Kepala UPAS Dishub DKI Jakarta, Ali Murthado.
Baca juga: Merasa Sudah Sehat, Pasien Covid-19 Kabur dari RS Syuhada Haji Blitar, Sembunyi di Rumah Saudaranya
Ia mengatakan sejak awal pandemi bulan Maret 2020 hingga sekarang, ada puluhan anak buahnya terkonfirmasi Covid-19.
“Total sudah 61 yang terpapar dan 1 meninggal dunia pas awal awal pandemi,” ungkap Ali, Rabu (23/6/2021).
Pada awal-awal pandemi sekitar 24 orang awak bus terpapar Covid-19.
Sementara peningkatan signifikan terjadi saat awal tahun 2021 dimana banyak awak bus terkonfirmasi Covid-19.
“Memasuki Januari 2021, satu bulan saja ada 25. Jadi total 49 dan sekarang sudah 61,” katanya.
UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta memiliki kekuatan sebanyak 90 orang.
Jumlah itu sudah ditambah dari sebelumnya 54 orang seiring peningkatan jumlah kasus Covid-19.
“Mereka ini siaga selama 24 jam untuk permintaan evakuasi pasien ke RS rujukan,” ungkapnya.
Diketahui, jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 15.308 orang, per Rabu (23/6/2021).
Sehingga, hari ini total ada 2.033.421 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 7.167 orang, sehingga total pasien sembuh ada 1.817.303 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 303 orang, sehingga total ada 55.59 pasien Covid-19 yang meninggal. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)