Polri Akui Ada Nakes yang Terhambat Bekerja Akibat Penyekatan PPKM Darurat: Jadi Evaluasi Kami
Polda Metro Jaya mengakui ada nakes hingga pegawai bank yang terhambat bekerja akibat penyekatan PPKM Darurat, mengaku akan jadi evaluasi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Polda Metro Jaya mengakui adanya pekerja di sektor esensial yang terhambat bekerja akibat penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jakarta.
Pekerja tersebut di antaranya tenaga kesehatan (nakes) dan pegawai bank.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, terhambatnya para pekerja di sektor esensial ini akibat beberapa masyarakat yang belum sadar bahaya dari Covid-19.
"(Ada masyarakat) Belum mau ingat bahwa memang bahaya Covid-19 ini. Sekali lagi tolong kalau memang non esensial tidak boleh atau ditutup cukup kerja di rumah saja," kata Yusri kepada wartawan, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Pengendara yang Hendak Bekerja Rela Tunggu Berjam-jam Melintas di Pos Penyekatan Lampiri Kalimalang
Yusri mengatakan, pihaknya masih menemukan warga yang memang memaksakan diri untuk beraktivitas di luar.
"Masih banyak warga yang masih memaksakan diri mau jalan-jalan, padahal sudah disosialisasikan, 28 titik termasuk jalan tol."
"Yang boleh masuk cuma esensial dan kritikal," kata Yusri, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Akibatnya, Yusri mengakui banyak pekerjaan di dua sektor esensial menjadi terhambat oleh kendaraan yang sudah jelas tak diperbolehkan.
"Banyak saudara kita nakes di rumah sakit dan petugas bank yang diperbolehkan itu terhambat, sehingga banyak keluhan kepada kami," kata Yusri.
Yusri menuturkan, keluhan dari masyarakat ini akan menjadi evaluasi bagi Polri.
Baca juga: VIRAL Kisah Nakes yang Hendak Bertugas Tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan PPKM Darurat
Untuk itu, ia kembali mengingatkan agar para pekerja non esensial tidak nekat keluar rumah.
"Ini jadi evaluasi kami. sekali lagi kami tekankan, dua sektor itu diperbolehkan, esensial dan kritikal yang non esensial sebaiknya tidak usah," tegasnya.
Yusri juga mengimbau, bagi pekerja non esensial yang dipaksa atasan untuk tetap bekerja, bisa lapor kepada Satgas Covid-19 setempat.
Keluhan Nakes yang Tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan PPKM Darurat Viral
Sebelumnya diberitakan, cerita seorang tenaga kesehatan (nakes) yang terjebak penyekatan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jakarta, viral di media sosial.
Cerita sang nakes menjadi viral lantaran sosoknya yang hendak bertugas tidak diperbolehkan lewat oleh anggota kepolisian.
Cerita tersebut diungkap oleh akun Twitter @AldhiTR pada Senin (5/7/2021) sekitar pukul 09.05 WIB.
Dalam cuitannya, akun @AldhiTR mengaku tak diizinkan lewat saat berada di pintu keluar Tol Sudirman, Jakarta.
Baca juga: Polri Tegaskan Tak Akan Cabut Penyekatan Meski Timbulkan Kemacetan, Masyarakat Diminta Sadar
Padahal, pria yang berprofesi sebagai dokter ini bermaksud untuk bertugas di sebuah rumah sakit.
Akun @AldhiTR pun mengaku telah memperlihatkan kartu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta surat dinasnya sebagai dokter.
Namun, petugas kepolisian yang berjaga tetap menahannya untuk keluar dari area penyekatan.
"Terima kasih semua pada bapak polisi @TMCPoldaMetro yang bertugas di depan pintu keluar tol sudirman. Saya tenaga medis mau berangkat tugas.
Sudah memberikan surat dinas dan kartu IDI saya. Tetap tidak di perbolehkan keluar. Hanya di jawab "saya juga menjalankan tugas pak" lah?!" tulis akun @AldhiTR.
Akun @AldhiTR mengaku menyayangkan tindakan dari petugas kepolisian yang menahannya.
Sebab, ia merupakan garda terdepan yang bertugas untuk merawat pasien Covid-19.
Baca juga: Perang Klakson Kendaraan Warnai Penyekatan di Jalan Salemba Raya Jakarta Pusat
Ia juga menandai akun Twitter relawan Covid-19 yang juga dikenal sebagai influencer, dokter Tirta Mandira Hudha agar bisa membantu mengatasi keluhannya.
"Gimana ini @tirta_hudhi udah pake surat jalan sama kartu IDI tetep ga tembus. Padahal mau jalan dinas loh bukan mau jalan jalan. Pak polisinya tetep gamau denger penjelasan tuh.
Saya juga kalo ga panggilan hati buat kerja yang kontak langsung sama pasien covid juga mending di rumah aja deh pak. @TMCPoldaMetro," tulisnya.
Kemudian, dokter Tirta menanggapi keluhan tersebut dan telah meneruskannya kepada Polda Metro Jaya.
Dokter Tirta berharap, keluhan tersebut dapat segera ditangani dan para nakes bisa tetap lewat untuk bekerja.
"Udah saya teruskan ke temen2 di poldametro. Semoga segera ditanggapi dan dibrief. Bahwa dokter tetap boleh lewat," tulis akun @tirta_hudhi dalam cuitannya.
Setelah keluhannya menjadi viral, akun @AldhiTR berharap ada evaluasi dari pihak kepolisian.
Baca juga: Warga Adu Mulut dengan Petugas di Pos Penyekatan Pasar Rebo, Kendaraan Macet 3 Kilometer
Terlebih, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan menahan nakes yang hendak bekerja.
"Semoga ke depannya jadi evaluasi agar lebih baik lagi. Saya rasa cukup perdebatannya, tinggal kita tunggu besok akan terulang atau tidak. Terima kasih," tulisnya.
Terakhir, dalam cuitannya, ia mengingatkan, tenaga kesehatan tidak hanya dokter.
Tetapi ada juga perawat, ahli farmasi, radiolog, analis, sopir ambulans, dan lainnya.
Untuk itu, ia berharap agar semua nakes yang tugasnya saling bersinergi untuk menangani pasien Covid-19 tidak mengalami kejadian seperti dirinya.
"Mengingat juga nakes bukan hanya dokter. Perawat, farmasi, radiologi, analis, supir ambulance, dll semuanya tenaga kesehatan juga. Saling sinergi. Ga bisa kurang salah satunya," jelasnya.
Sontak cuitan tersebut menjadi viral di media sosial Twitter dan telah dikomentari ribuan warganet.
Banyak dari mereka yang ikut menyayangkan apa yang dialami oleh nakes tersebut, ada juga yang bercerita mengalami nasib serupa.
Baca juga: Daftar 28 Titik Penyekatan PPKM Darurat di DKI Jakarta, Berlaku 24 Jam Mulai 3-20 Juli 2021
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, nakes yang tidak ingin disebutkan identitasnya ini membenarkan ceritanya.
Ia membenarkan kejadian tidak diperbolehkan lewat saat hendak bertugas terjadi pada Senin (5/7/2021) pagi tadi.
Ia menyebut, cerita yang ada dalam cuitannya sudah sesuai dengan kenyataan yang ia alami.
"(Sudah sesuai) Seperti yang di-tweet," katanya kepada Tribunnews.com, Senin (5/7/2021).
(Tribunnews.com/Maliana/Reza Dani)