Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lamaran Ditolak, Remaja Putri Dibakar, Berikut Pesan Terakhir Korban ke Adiknya

Kondisi Siti Zahra (SZ) remaja berusia 19 tahun sangat memilukan, badannya ditemukan dalam keadaan hangus karena dibakar.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Lamaran Ditolak, Remaja Putri Dibakar, Berikut Pesan Terakhir Korban ke Adiknya
Jaisy Rahman Tohir/Tribun Jakarta
Kondisi penemuan jasad di Suradita Lele, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM -- Seorang remaja putri ditemukan tewas mengenaskan dibunuh dengan sadis oleh mantan pacarnya.

Kondisi Siti Zahra (SZ) remaja berusia 19 tahun sangat memilukan, badannya ditemukan dalam keadaan hangus karena dibakar.

Sedangkan pelaku yang mantan pacar SZ berinisial DS (20) dan UT (42).

Mereka dengan biadab membunuh SZ karena kesal pada orang tua korban, lamaran DS ditolak.

Pesan terakhir Siti Zahra disampaikan kepada sang adik sebelum korban pergi bekerja seperti biasa Kamis 8 Juli 2021.

Baca juga: Dituduh Curi Jagung, Pria 41 Tahun Tewas Dibunuh Tetangga, Jasadnya Ditimbun Pelaku Pakai Bebatuan

Setelah pergi bekerja, Siti Zahra tidak menghilang sampai ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi hangus terbakar hingga tak bisa dikenali di kebun singkong Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Tangerang, Jumat, 9 Juli 2021.

Penyidik Polres Tangerang Selatan bergerak cepat mengungkap pembunuhan sadis Siti Zahra, dan menciduk DS dan UT.

Berita Rekomendasi

Keduanya adalah pekerja salon, di mana DS merupakan mantan pacar yang sempat melamar Siti Zahra, tapi ditolak oleh orangtua korban.

Baca juga: Pria Berusia 61 Tahun Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan di Tamangapa Raya Kota Makassar

Sakit hati setelah lamarannya ditolak, DS menyusun pembunuhan korban dengan melibatkan UT yang sudah dianggap sebagai abangnya.

Sudah Dua Tahun Pacaran

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin mengatakan DS sengaja menjemput korban yang sehari-harinya sebagai asisten dokter Kamis malam.

Tapi, Siti Zahra masih bersikeras menolak lamaran DS.

"Mereka (DS dan SZ) sudah pacaran selama dua tahun," sambung Iman.

Akhirnya DS bersama UT langsung membekap dan melakukan penganiayaan kepada Siti Zahra sampai korban tersungkur di tanah.

"Kedua tersangka ini hubungannya teman, tapi karena sangat dekat jadi UT menganggap DS adalah adiknya sendiri, makanya dibantu," kata Iman.

Kedua pelaku mencabut nyawa SZ dengan cara dicekik menggunakan kaki dan tangan.

Baca juga: Kisah Tragis Gadis 19 Tahun di Cisauk Dibunuh Mantan Kekasih, Gelagat Tak Biasa Korban Diungkap Ayah

Barulah, US menyeret korbannya sekira 10 meter untuk dibakar di tengah ilalang.

"Dibakar menggunakan korek api, ditambah daun dan kayu kering yang mereka dapat dari ilalang ini," kata Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra.

UT berbadan ramping, berkulit cokelat, dan tampak gemulai.

"Saya injek lehernya pak," ucap UT.

Dia menurut saat digiring polisi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Tak jarang UT menerangkan perbuatannya panjang lebar kepada petugas tapi dihentikan seketika.

"Saya ambil tasnya pak, terus saya seret ke sana (tempat korban dibakar)," jawab UT saat ditanya polisi.

Baca juga: Perempuan AS dibunuh beruang, setelah diseret dari dalam tenda di Montana

Penyidik menjerat kedua tersangka pasal Pasal 340 KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau maksimal penjara 20 tahun.

Pertemuan Terakhir

Ayah korban, Aziz mengatakan putrinya pamit pergi kerja Kamis sore sekitar pukul 16:00 WIB.

Seperti biasa, Siti Zahra bekerja dan akan pulang pada pukul 20:00 WIB.

Namun pada, Kamis (8/7/2021) berbeda, Siti Zahra tak pulang ke rumah walau jam sudah menunjukkan waktu biasa pulang bekerja.

"Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, dia pamitan mau kerja. Seperti biasa saja,"

"Pulangnya juga biasanya pukul 20.00 WIB. Eh ini dia gak ada kabar," cerita Aziz, Senin (12/7/2021).

Karena tak ada kabar, Aziz langsung menghubungi nomor kontak sang putri.

Namun tetap saja, tidak ada respon.

Menunggu ketidakpastian kapan Siti Zahra pulang, Aziz tak sengaja melihat kabar viral di Facebook.

Aziz melihat adanya penemuan mayat wanita terbakar pada Jumat pagi di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk yang berada sisi selatan Desa Cibogo, tempatnya tinggal bersama sang anak.

Melihat kabar tersebut, entah mengapa hati Aziz yakin mayat tersebut adalah SZ, putrinya yang tak ada kabar.

"Pas saya lihat itu jenazah di Facebook, saya sudah merasa itu anak saya. Saya sudah yakin banget," aku Aziz.

"Di batin, saya yakin itu anak saya." sambungnya.

Siti Zahra dan pelaku pembunuhnya - Pesan Sedih Siti Zahra (19), Gadis M
Siti Zahra dan pelaku pembunuhnya - Pesan Sedih Siti Zahra (19), Gadis Muda Dibakar Pacar dan Pria Kemayu: Kasihan Bapak-Ibu

Usai melihat informasi tersebut, Aziz buru-buru mendatangi Polres Tangerang Selatan.

Keyakinan Aziz terjawab ketika melihat pakaian yang dipakai Siti Zahra terakhir sama dengan pakaian yang dipakai mayat terbakar tersebut.

"Saat saya di-BAP, polisi menunjukkan pakaian terakhirnya. Iya benar itu pakaian anak saya," kata Aziz dengan suara bergetar menahan amarah.

Pesan Terakhir Siti Zahra

Aziz tak pernah menyangka putrinya meninggal dengan sangat tragis.

Aziz juga mengaku tak memiliki firasat apapun sebelum kejadian itu menimpa anaknya.

Namun, Aziz teringat gelagat tak biasa Siti Zahra sebelum pamit bekerja pada Kamis sore.

Siti Zahra sempat menitipkan pesan kepada adiknya dan menyempatkan bermain TikTok bersama.

Dirasa Aziz, hal ini jarang sekali dilakukan Siti Zahra.

Katanya kepada sang adik, Siti Zahra berpesan agar tak banyak jajan.

"Jangan bandel, jangan banyak jajannya, kasihan sama bapak-ibu," ucap Siti Zahra dalam pesannya untuk sang adik, seperti ditirukan Aziz.

Aziz mengaku saat itu menolak lamaran dari DS lantaran, dia bekerja sebagai tukang salon setempat bersama US.

"Jadi sebetulnya, pelaku (DS) sempat ngelamar anak saya (SZ) tiga minggu lalu lah kira-kira. Saya tolak lah, pertama anak saya masih kecil, kedua anak saya masih tulang punggung keluarga," kata Aziz,

Seingat Aziz, pelaku mendatangi rumahnya untuk melamar Siti Zahra saat pertengahan Juni 2021.

Kala itu, pelaku sempat datang dua kali untuk meluluhkan hati Aziz.

"Waktu itu Rabu bulan Juni mau melamar, datangnya malam. Karena saya enggak ada di rumah jadi pagi malam lagi," jelasnya.

Dari penolakan itu, lanjut Aziz, pelaku kemudian mengeluarkan surat perjanjian, untuk ditandatangani.

Parahnya, dalam surat perjanjian tersebut ada unsur ancaman.

Kata Aziz, surat itu mengatakan tidak menuntut apapun bila terjadi sesuatu pada anaknya, SZ.

"Pokoknya panjang lebar dia ngeluarin surat perjanjian. Intinya sih kalau nolak, kalau ada apa-apa sama anak saya itu enggak tanggungjawab," ungkap Aziz. (Siti Nawiroh)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gelagat Tak Biasa Gadis di Cisauk Sebelum Dibakar Mantan Pacar, Ayah Ungkap Pesan Terakhir Korban

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas