Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPS Catat Angka Kemiskinan di Ibu Kota Meningkat, Wagub DKI Bicara Konsekuensi

Angka kemiskinan 4,72 persen itu terdiri dari 3,37 persen warga berkategori miskin dan 0,99 persen sisanya masuk kategori sangat miskin.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BPS Catat Angka Kemiskinan di Ibu Kota Meningkat, Wagub DKI Bicara Konsekuensi
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kantornya Balai Kota, Selasa (9/3/2021). Respons Wagub DKI Soal Kasus Korupsi Pengadaan Tanah Rumah Dp Nol yang Menjerat Yoory C Pinontoan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyadari dampak besar yang terasa di masa pandemi Covid-19 adalah adanya konsekuensi meningkatnya angka kemiskinan maupun jumlah tenaga kerja yang menganggur.

Mengingat banyaknya pembatasan aktivitas yang dilakukan di masa pandemi untuk memutus rantai penularan virus corona.

"Ya konsekuensinya jelas pasti karena adanya Covid dampak peningkatan pengangguran, kemiskinan ada," terang Riza kepada wartawan, Jumat (16/7/2021).

Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, angka kemiskinan di ibu kota naik 0,03 persen menjadi 4,72 persen atau setara 501.000 orang pada periode September 2020 hingga Maret 2021.

Baca juga: Catatan BPS DKI: Ada 501 Ribu Warga Jakarta Jatuh ke Jurang Kemiskinan

Angka kemiskinan 4,72 persen itu terdiri dari 3,37 persen warga berkategori miskin dan 0,99 persen sisanya masuk kategori sangat miskin.

Di sisi lain, kategori hampir miskin 6,65 persen, kategori rentan miskin 16,68 persen, dan ada 71,94 persen berkategori tidak miskin.

Selain itu, BPS DKI juga mencatat per bulan Februari 2021 ada lebih dari 250 ribu masyarakat menganggur akibat PHK. Angka tersebut terlihat usai BPS membandingkan kondisi pengangguran terbuka di bulan Agustus 2020 dengan bulan Februari 2021.

Berita Rekomendasi

Awalnya puncak PHK terjadi pada Agustus tahun lalu, di mana ada 511.000 tenaga kerja terkena PHK.

Namun saat pemerintah melonggarkan pengetatan mobilitas melalui PSBB Transisi hingga PPKM Mikro, terjadi pemulihan angka pengangguran di bulan Februari 2021.

Dari 511.000 orang yang kena PHK tahun lalu, setengahnya atau 250.000 tenaga kerja sudah kembali mendapatkan pekerjaannya. Sisanya, hingga sekarang belum mendapat pekerjaannya lagi.

Berkenaan dengan hal itu, Pemprov DKI kata Riza akan segera mengatasinya lewat sejumlah program yang dibuat.

"Tapi semua kita akan upayakan dengan mengatasinya dengan program-program yang ada," terang Riza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas