Wali Kota Bekasi Belum Bayar Insentif Nakes Rp 19 Miliar dari Januari hingga Mei 2021
Total insentif tenaga kesehatan Kota Bekasi yang belum dibayarkan sejak Januari hingga Mei 2021 sekira Rp 19 miliar.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui insentif untuk tenaga Kesehatan (nakes) di wilayahnya belum dibayarkan.
Total insentif tenaga kesehatan Kota Bekasi yang belum dibayarkan sejak Januari hingga Mei 2021 sekira Rp 19 miliar.
Menurut Rahmat Effendi, insentif yang diterima tenaga kesehata saat pandemi Covid-19 relatif sangat besar.
Insentif tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah daerah.
"Nah ternyata tidak semua insentif nakes dibiayai oleh (pemerintah) pusat, ternyata ada yang dikembalikan ke daerah. Nah yang dikembalikan ke daerah, ini kan jadi berat posisinya," kata Rahmat saat dikonfirmasi, Sabtu (24/7/2021).
Baca juga: Terima Aduan Dugaan Pungli BST dari Warga, Wakil Wali Kota Bekasi Segera Investigasi
Baca juga: Gelapkan Penjualan Hasil Sapi Kurban Rp 727 Juta, Seorang Pria Ditangkap Polresta Tangerang
Pembayaran insentif yang telah rampung hingga Desember 2020. Sedangkan periode Januari hingga Mei 2021 belum dibayarkan.
Kota Bekasi juga harus kembali menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 pada awal Juni 2021.
"Tahun lalu, pemerintah melalui Dinkes sudah membayar sampai dengan Desember, yang Januari sampai Mei ini belum," kata Rahmat Effendi.
Menambahkan, saat ini Pemkot Bekasi sedang menghadapi masalah krusial, seperti penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit umum.
"Untuk pembayaran insentif nakes yang sekarang, kita belum memiliki anggaran, mudah-mudah nanti bisa dibayarkan," tuturnya.
Baca juga: Polisi Bubarkan Demonstran Tolak Perpanjangan PPKM di Dekat Istana Negara
Pemkot Bekasi, kata dia, sedang mencari solusi agar dapat membayar insentif tenaga kesehatan tersebut.
Selain itu, Pemkot Bekasi melakukan kebijakan refocusing anggaran dalam rangka penanganan Covid-19.
”Dana insentif nakes pun juga harus dipilah tidak semuanya dapet."
"Orang-orang tertentu harusnya yang mengelola tentang bagaimana penanggulangan Covid-19 ini pengendalian Covid ini yang diberikan (insentif)."
"Tapi sampai dengan Desember sudah clear, jadi tersisa mulai awal tahun ini hingga Mei kemarin," ujarnya.
Baca juga: Pemulung Temukan Mayat Pria Mengambang di Kali Si Bongkok Depok
Besaran insentif setiap tenaga kesehatan berbeda-beda sesuai dengan tupoksi.
Meskipun begitu, Pemkot Bekasi akan memikirkan cara agar para tenaga Kesehatan tersebut mendapat insentif.
"Wah besar (nilai insentif tenaga kesehatan), dokter itu ada yang Rp 15 juta, kali kalau setahun itu besar, makanya gede nilainya," ucap Rahmat Effendi.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Akui Belum Bayar Insentif Tenaga Kesehatan Rp 19 Miliar,